JENDELANUSANTARA.VOMYogyakarta – Untuk pertama kalinya Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sekretaris daerah (sekda) perempuan. Ni Made Dwi Panti Indrayanti resmi dilantik oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (16/9).
Dalam pelantikan tersebut, Sri Sultan menegaskan bahwa jabatan sekda merupakan simpul strategis birokrasi yang menautkan visi gubernur dengan langkah operasional perangkat daerah. Menurut Sultan, Ni Made berhasil menempati posisi tertinggi aparatur sipil negara di DIY setelah melalui proses seleksi terbuka.
“Dalam ekosistem birokrasi, sekda adalah simpul. Jika simpulnya lemah, benang akan kusut. Jika simpulnya kokoh, kain akan terbentang utuh,” ujar Sultan.
Ia menambahkan, keberadaan sekda di DIY semakin penting karena menyangkut pengelolaan status keistimewaan. Bukan hanya ruang otonomi, melainkan juga tanggung jawab moral untuk menjaga nilai, warisan budaya, serta memastikan kemajuan tidak tercerabut dari akar.
Tugas Berat Menanti
Sultan menyinggung sejumlah isu strategis yang menanti sekda baru, mulai dari penanganan sampah, tata kelola tanah kas desa, hingga percepatan infrastruktur Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Transformasi birokrasi digital juga menjadi agenda prioritas, mengingat Pemda DIY sudah mengantongi predikat “memuaskan” dalam Indeks Kematangan SPBE dan menempati posisi kedua nasional.
Ni Made sendiri menegaskan kesiapannya memimpin birokrasi DIY dengan kerja kolektif. “Pastinya tugasnya luar biasa berat, tapi saya yakin dengan kolaborasi dan sistem yang kuat bisa dijalankan dengan baik,” ujarnya.
Ia menyoroti urgensi penanganan sampah yang dinilai mendesak. Menurutnya, kerja sama dengan mitra internasional baru akan terwujud pada 2027, padahal persoalan sudah membutuhkan solusi cepat. “Kita akan coba duduk bersama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mencari langkah percepatan,” katanya.
Selain itu, Ni Made menekankan pentingnya penguatan kemandirian fiskal daerah untuk mendukung target nasional pengentasan kemiskinan. Ia menyebut realistis bila kemiskinan ditekan hingga satu digit menjelang 2026, meski target 0 persen tidak mungkin tercapai dalam waktu dekat.
Rekam Jejak
Sebelum menjabat sebagai sekda, Ni Made pernah memimpin sejumlah posisi strategis, antara lain Kepala Dinas Perhubungan DIY, Penjabat Bupati Kulon Progo, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY.
Dalam kesempatan yang sama, Sultan juga melantik sejumlah pejabat pratama di lingkungan Pemda DIY, di antaranya Srie Nurkyatsiwi sebagai Asisten Setda Bidang Administrasi Umum, Aria Nugrahadi sebagai Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, serta Bagas Senoadji sebagai Kepala Satpol PP DIY. (ihd)