Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh

Selasa, 14 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerja sama terpadu pemerintah daerah, lembaga swasta, dan masyarakat guna membangun ekosistem kesehatan mental yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Yogyakarta. (Dok Humas Pemda DIY)

Kerja sama terpadu pemerintah daerah, lembaga swasta, dan masyarakat guna membangun ekosistem kesehatan mental yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Yogyakarta. (Dok Humas Pemda DIY)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental di masyarakat.

Kerja sama terpadu antara pemerintah daerah, lembaga swasta, dan masyarakat dinilai penting guna membangun ekosistem kesehatan mental yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik, Sukamto, dalam Seminar Internasional Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, Kamis (9/10/2025), di Gedung Radyo Suyoso, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Kegiatan bertema “Kesehatan Mental bagi Generasi Muda: Akses, Kesadaran, dan Harapan” ini terselenggara berkat kolaborasi antara Pemda DIY, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa (TPKJ) DIY, Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Pusat Studi Gender, Anak, Lansia, dan Disabilitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, LAKI (Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia), serta Rumpun Nurani.

Sukamto menjelaskan, Pemda DIY telah menjalankan berbagai langkah preventif dan kuratif untuk menangani persoalan kesehatan mental.

Upaya pencegahan dilakukan melalui sosialisasi di berbagai komunitas, sementara layanan kuratif tersedia di RS Grhasia dan sejumlah fasilitas rehabilitasi di bawah Dinas Sosial DIY.

“Masalah depresi, rasa tidak percaya diri, atau tekanan ekonomi dan sosial perlu ditangani bersama. Di masyarakat sudah dibentuk pendamping. Ada yang dilakukan oleh instansi pemerintah, ada pula yang secara mandiri oleh masyarakat. Dengan kolaborasi ini, insya Allah permasalahan bisa segera teratasi,” ujarnya.

Ruang Aman

Narasumber dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Muhammad Rafliansyah S., menilai masih minimnya ruang diskusi dan tempat berbagi cerita menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental, terutama di kalangan remaja.

Ia mencontohkan kasus tragis bunuh diri seorang remaja berusia 15 tahun di Imogiri yang diduga dipicu oleh perasaan terisolasi dan kurangnya dukungan emosional.

“Sebenarnya mereka hanya butuh ruang untuk didengar. Ketika merasa aman dan nyaman bercerita, banyak kasus bisa dicegah. Mereka sering kali tidak tahu harus berbagi ke siapa, atau takut ceritanya disebar,” kata Rafliansyah.

Menurut Rafliansyah, penting menumbuhkan budaya saling menanyakan kabar dan perasaan di antara anak muda. Ia juga memperkenalkan Program ASIK (Aksi Sehat Jiwa, Inisiatif, dan Kontribusi Anak Muda) yang digagas YAKKUM sebagai wadah edukasi dan pelatihan bagi remaja.

Program ini menekankan penguatan nilai, pemahaman potensi diri, dan keterampilan menjaga kesehatan mental.

“Sekarang anak-anak muda mulai sadar pentingnya kesehatan mental, meski sebagian masih melakukan self-diagnosis. Karena itu, kami terus mengedukasi bahwa banyak layanan profesional yang bisa diakses, seperti psikolog di Puskesmas,” ujarnya.

Dukungan Komunitas

Selain seminar, kegiatan juga menampilkan pameran karya komunitas penyintas gangguan kesehatan mental serta layanan konseling gratis dan pemeriksaan kesehatan jiwa bagi peserta.

Melalui kegiatan semacam ini, Pemda DIY berharap kesadaran publik terhadap isu kesehatan mental kian meningkat dan masyarakat semakin berani mencari pertolongan profesional ketika membutuhkan. (ihd)

Berita Terkait

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari
Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran
Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional
Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal
DIY Darurat Kesehatan Mental, 36 Ribu Warga Alami Skizofrenia Berat
Baru 16 dari 168 SPPG di DIY Miliki Sertifikat Higiene, Pemda Percepat Pengawasan
Dana Transfer ke Daerah Rontok Rp170 Miliar, Pemda DIY Siapkan Efisiensi APBD 2026
7.000 Pelari Ramaikan Malioboro Run 2025, Jogja Punya Event Lari Berstandar Dunia

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:25 WIB

Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal

Berita Terbaru