JOGJAOKE.COM, Jakarta — Sejumlah organisasi mahasiswa menyampaikan berbagai tuntutan saat bertemu pimpinan DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Mereka mendesak agar parlemen segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dan mendorong pemerintah membentuk tim investigasi untuk mengusut kerusuhan dalam aksi mahasiswa beberapa waktu lalu.
Organisasi mahasiswa yang hadir antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, BEM Universitas Trisakti, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Mereka diterima Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama pimpinan DPR lainnya, Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurizal, di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara.
Ketua BEM Universitas Indonesia, Agus Setiawan, menekankan pentingnya tim investigasi independen. “Dalang di balik kerusuhan harus ditemukan, agar pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal adanya gerakan makar bisa dibuktikan. Jika tidak, mahasiswa dirugikan dalam melakukan gerakan,” ujarnya.
Selain soal kerusuhan, mahasiswa juga mengingatkan adanya 17+8 tuntutan rakyat yang sudah lama beredar di media sosial. Salah satunya mendesak agar aparat yang melakukan tindakan represif terhadap massa aksi segera ditindak.
Perwakilan BEM Universitas Trisakti, Jili Colin, menegaskan bahwa mahasiswa tidak melakukan aksi anarkis. Ia menilai adanya provokator yang kerap menimbulkan kerusuhan. Jili juga menyoroti besarnya tunjangan anggota DPR di tengah kondisi rakyat yang masih sulit.
“Di saat seorang anak meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing, bapak-bapak dewan masih bergelimang fasilitas. Saya ingatkan untuk mendengar aspirasi kami,” katanya. (ihd)