JOGJAOKE.COM, Sleman – “Ekonomi syariah kini menjadi arus utama yang menopang stabilitas ekonomi nasional,” tegas Dandan Hermawan, Sekretaris Umum MES DIY, saat menjadi narasumber Webinar Nasional Stadium Generale.
Webinar bertema ‘Mendorong Kreativitas Inovatif dalam Perbankan dan Ekonomi Syariah di Era Disrupsi’ itu digelar STEBI Al Muhsin, Selasa (23/9/2025).
Ia menambahkan, “Disrupsi bukan ancaman, melainkan peluang emas untuk memperkuat daya saing ekonomi syariah.”
Dr. St. Habibah, Ketua STEBI Al Muhsin, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar mahasiswa memahami praktik terbaik keuangan syariah.
Data yang dipaparkan Dandan memperkuat optimisme. “Total aset keuangan syariah nasional menembus Rp9.927 triliun atau 45 persen PDB, tumbuh 11,8 persen year on year,” ujarnya penuh keyakinan.
Ia menekankan, “Aset perbankan syariah sudah mencapai Rp980,3 triliun dengan market share 7,72 persen, namun literasi dan inklusi keuangan syariah masih rendah.”
Menurutnya, teknologi dan inovasi wajib dimaksimalkan agar kesenjangan akses dapat teratasi.
Narasumber lain, Isdiarto, mengingatkan, “Dunia pendidikan harus menjadi laboratorium ide dan inovasi,” sedangkan Fadhil Akmali Zaidan menegaskan, “Generasi muda perlu menguasai kompetensi teknis dan soft skill untuk bersaing global.”
Selain data dan analisis, Dandan menyoroti program unggulan MES DIY yang kian agresif.
“Jogja Halal Fest menghadirkan pelaku usaha halal sekaligus membuka jejaring internasional,” paparnya.
Ia juga menyebut, “Wakaf Arisan dan literasi keuangan syariah kami jalankan agar masyarakat lebih inklusif.”
Menutup acara, Dandan mengajak mahasiswa, “MES DIY sangat terbuka bagi anak muda yang ingin mengasah soft skill dan berjejaring dengan para pegiat ekonomi syariah.”
Webinar ini, lanjut Dr. Habibah, diharapkan menumbuhkan kerja sama erat antara kampus, praktisi, dan organisasi masyarakat sehingga “Indonesia semakin siap menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.” (ihd)






