Warga Yogyakarta Gelorakan Pesan Damai Pasca Kericuhan

Selasa, 2 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spanduk berisi seruan untuk menjaga ketentraman bermunculan di berbagai titik strategis kota Yogyakarta. (Times Indonesia)

Spanduk berisi seruan untuk menjaga ketentraman bermunculan di berbagai titik strategis kota Yogyakarta. (Times Indonesia)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pasca kericuhan yang terjadi di Mapolda DIY pada Sabtu (30/8/2025) dini hari, warga Yogyakarta bergerak menebarkan pesan damai. Sejumlah spanduk berisi seruan menjaga ketenteraman dan keistimewaan kota terpasang di berbagai sudut strategis, mulai dari Malioboro, Tugu Pal Putih, Balai Kota, Kampus UIN Sunan Kalijaga, hingga perempatan Jalan Magelang.

Isi spanduk yang terbentang sarat ajakan moral, seperti “Jogja Istimewa, Mari Kita Jaga Bersama”, “Damai Itu Indah, Jangan Rusak Jogja dengan Kekerasan”, hingga “Jogja Berbudaya, Jogja Cinta Damai”. Warga menilai langkah spontan ini merupakan bentuk keprihatinan sekaligus solidaritas setelah aksi demonstrasi berujung perusakan kendaraan dan fasilitas umum.

Di Condongcatur, Sleman, dukungan diwujudkan lewat spanduk di sejumlah padukuhan, mulai dari Sanggrahan, Kentungan, Gandok, hingga Pringwulung. “Saya lahir dan besar di Jogja. Kalau ada masalah, mari kita selesaikan dengan dialog, bukan dengan merusak. Jogja itu rumah kita, jangan sampai tercoreng,” ujar Slamet (52), warga Kentungan, Selasa (2/9/2025).

Pedagang angkringan di kawasan Tugu, Dewi, mengaku lega melihat warga kembali menunjukkan solidaritas. “Alhamdulillah, spanduk-spanduk ini bikin suasana lebih adem. Saya yakin Jogja bisa cepat pulih,” katanya.

Tokoh masyarakat Condongcatur, Subagyo, mengingatkan bahwa nilai rukun dan guyub merupakan bagian dari keistimewaan Yogyakarta. “Tingkat kekeluargaan di sini sangat tinggi. Mari kita jaga agar konflik tidak melebar. Kalau ada masalah, ayo dibicarakan dengan hati dingin,” ujarnya.

Peran kelompok Jaga Warga di berbagai padukuhan juga mendapat apresiasi. Mereka aktif menjaga kondisi tetap kondusif pasca kericuhan dengan membangun posko dan memasang spanduk di lingkungan warga. Salah satu spanduk yang menarik perhatian berbunyi, “Ayo Jaga Jogja Bersama, Istimewa Daerahnya, Istimewa Orang-orangnya.”

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Ratna (22), menyebut gerakan ini sebagai pengingat bahwa keamanan adalah fondasi utama kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi di Yogyakarta. “Jogja itu kota pelajar, kota budaya, sekaligus rumah kita bersama. Jangan sampai tercoreng oleh tindakan anarkis,” tuturnya.

Dengan semangat kebersamaan, warga berharap Yogyakarta kembali pada jati dirinya: kota yang teduh, ramah, dan menjunjung nilai luhur. Pesan damai dari spanduk yang membentang kini menjadi simbol bahwa menjaga Jogja adalah tanggung jawab semua. (ihd)

Berita Terkait

‎AI Guncang Dunia Pers, Jurnalis Diuji Menjaga Etika Digital
TNI dan Rakyat Bersatu, Koramil Kaliwiro Tebar Kepedulian Sosial
Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Tambang Ilegal Rp7 Triliun ke PT Timah
Sinergi Hebat! Polres dan Pemkab Bantul Rayakan HUT TNI
Fatwa Muhammadiyah: Mirin Boleh untuk Muslim di Jepang, Tetap Haram di Indonesia
Jokowi Temui Prabowo di Kertanegara, Bahas Isu Kebangsaan
Tragis! Pelajar Imogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya
Pakar HAM UMY Menilai Hilangnya Dua Demonstran sebagai Penghilangan Paksa

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:12 WIB

‎AI Guncang Dunia Pers, Jurnalis Diuji Menjaga Etika Digital

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:50 WIB

TNI dan Rakyat Bersatu, Koramil Kaliwiro Tebar Kepedulian Sosial

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Tambang Ilegal Rp7 Triliun ke PT Timah

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:20 WIB

Sinergi Hebat! Polres dan Pemkab Bantul Rayakan HUT TNI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:41 WIB

Fatwa Muhammadiyah: Mirin Boleh untuk Muslim di Jepang, Tetap Haram di Indonesia

Berita Terbaru