Aksi Massa ‘Jogja Memanggil’ di Bundaran UGM, Tuntut Hentikan Brutalitas Aparat

Senin, 1 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan massa yang tergabung dalam 'Aliansi Jogja Memanggil' menggelar aksi damai di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (1/9/2025). (Joke)

Ratusan massa yang tergabung dalam 'Aliansi Jogja Memanggil' menggelar aksi damai di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (1/9/2025). (Joke)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Ratusan massa yang tergabung dalam ‘Aliansi Jogja Memanggil’ menggelar aksi damai di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (1/9/2025). Dalam aksinya, mereka menuntut dihentikannya brutalitas aparat kepolisian serta mendesak reformasi total Polri dan TNI.

Massa mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB. Mahasiswa UGM tampak ikut serta dengan mengenakan jas almamater. Orasi baru dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, dengan sejumlah orator silih berganti menyuarakan desakan.

Salah satu isu yang disorot adalah dugaan keterlibatan aparat dalam kematian dua demonstran, yakni Affan Kurniawan dan Rheza Sendy Pratama. “Kematian dua di antara banyaknya demonstran ini menjadi simbol luka kolektif bangsa,” ujar Juru Bicara Jogja Memanggil, Bung Koes.

Selain menyoroti isu aparat, massa juga mengecam tingginya gaji dan tunjangan anggota DPR di tengah kesulitan ekonomi masyarakat. Mereka menyebut kondisi itu memperdalam ketidakadilan sosial.

Aliansi menyampaikan belasan tuntutan, di antaranya: menuntut pendidikan gratis, penghapusan program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembebasan seluruh aktivis lingkungan dan demokrasi yang ditahan, hingga usulan penyetaraan gaji pejabat negara dengan rata-rata upah buruh. Tuntutan lain meliputi pencabutan UU TNI, penghapusan komando teritorial, serta percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset.

Aliansi juga memberikan ultimatum. Jika satu saja dari tuntutan tidak dipenuhi, mereka mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turun dari jabatannya, serta dilakukan pemilu ulang. (ihd)

Berita Terkait

Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Tambang Ilegal Rp7 Triliun ke PT Timah
Sinergi Hebat! Polres dan Pemkab Bantul Rayakan HUT TNI
Fatwa Muhammadiyah: Mirin Boleh untuk Muslim di Jepang, Tetap Haram di Indonesia
Jokowi Temui Prabowo di Kertanegara, Bahas Isu Kebangsaan
Tragis! Pelajar Imogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya
Pakar HAM UMY Menilai Hilangnya Dua Demonstran sebagai Penghilangan Paksa
Gelapkan Barang Rp1,2 Miliar, Salesman Dituntut Tiga Tahun Penjara
Istana Kembalikan Kartu Identitas Liputan Wartawan CNN Indonesia

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Tambang Ilegal Rp7 Triliun ke PT Timah

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:20 WIB

Sinergi Hebat! Polres dan Pemkab Bantul Rayakan HUT TNI

Minggu, 5 Oktober 2025 - 18:41 WIB

Fatwa Muhammadiyah: Mirin Boleh untuk Muslim di Jepang, Tetap Haram di Indonesia

Minggu, 5 Oktober 2025 - 14:59 WIB

Jokowi Temui Prabowo di Kertanegara, Bahas Isu Kebangsaan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:27 WIB

Tragis! Pelajar Imogiri Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya

Berita Terbaru