TNI Bantu Evakuasi Massa Aksi ‘Jogja Memanggil’ yang Terkena Gas Air Mata

Jumat, 29 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Kodim 0729 Bantul turut membantu evakuasi sejumlah massa aksi yang pingsan diduga akibat terpapar gas air mata dalam demonstrasi “Jogja Memanggil” di depan Polda DIY, Jumat (29/8/2025) malam. (Joke)

Anggota Kodim 0729 Bantul turut membantu evakuasi sejumlah massa aksi yang pingsan diduga akibat terpapar gas air mata dalam demonstrasi “Jogja Memanggil” di depan Polda DIY, Jumat (29/8/2025) malam. (Joke)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Anggota Kodim 0729 Bantul turut membantu evakuasi sejumlah massa aksi yang pingsan diduga akibat terpapar gas air mata dalam demonstrasi “Jogja Memanggil” di depan Polda DIY, Jumat (29/8/2025) malam.

Evakuasi dilakukan menggunakan truk tentara yang sempat diminta berhenti oleh massa untuk menolong korban. “Kami bantu evakuasi, ya tolong buka jalan,” ujar salah seorang anggota TNI. Ucapan itu disambut tepuk tangan massa.

Hingga pukul 19.59 WIB, ribuan massa aksi masih bertahan di kawasan Ring Road Utara, belum menunjukkan tanda-tanda membubarkan diri.

Sebelumnya, Aliansi Jogja Memanggil yang terdiri atas berbagai elemen masyarakat Yogyakarta menggelar aksi di depan Polda DIY sejak sore hari. Humas aliansi, Bung Koes, menyampaikan ada enam tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi ini.

Pertama, mendesak pengusutan tuntas tindakan represif aparat kepolisian, termasuk kasus meninggalnya pengemudi ojek daring di Jakarta, tragedi Kanjuruhan Malang, serta kasus Gamma. Kedua, menuntut reformasi total kepolisian dan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu, massa juga menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dinilai memberatkan rakyat kecil, menuntut pembatalan program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta pengalihan anggaran pertahanan dan keamanan untuk sektor pendidikan.

Tuntutan lain adalah penghentian militerisasi ruang sipil, penolakan kebijakan absolutitas struktur pemerintahan, hingga desakan menurunkan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan kabinetnya.

Massa juga meminta pengesahan RUU Perampasan Aset, pemiskinan koruptor beserta keluarganya, serta pembebasan demonstran yang diamankan polisi. “Senin depan kami menyerukan aksi serentak nasional. Dari Yogyakarta, kami akan turun lagi di kawasan Malioboro,” kata Koes. (ihd)

Berita Terkait

Tiga Dosen UGM Diadili Perkara Korupsi Pembelian Fiktif Biji Kakao Rp6,7 Miliar
UMY Dorong Transportasi Rendah Emisi untuk Wujudkan Kota Hijau Yogyakarta
KPK Periksa Biro Haji di Yogyakarta, Korupsi Kuota Rugikan Negara Rp1 Triliun
KPK Periksa Lima Saksi di Yogyakarta Terkait Korupsi Kuota Haji
Kabar Baik untuk Masyarakat Bandar Lampung, Bumi Adil Law Firm Beri Pendampingan Hukum Gratis
Forkomsanda DIY Perkuat Sinergi Keamanan Siber Daerah dalam Tanggung Jawab Kolektif
Sultan Yogya Pilih Tanpa Patwal: Saya Bisa Nyopiri Sendiri Kok
DPRD DIY Dorong Normalisasi Bendung Widoro untuk Pulihkan Irigasi Warga Candibinangun

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 17:56 WIB

Tiga Dosen UGM Diadili Perkara Korupsi Pembelian Fiktif Biji Kakao Rp6,7 Miliar

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:10 WIB

UMY Dorong Transportasi Rendah Emisi untuk Wujudkan Kota Hijau Yogyakarta

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:25 WIB

KPK Periksa Biro Haji di Yogyakarta, Korupsi Kuota Rugikan Negara Rp1 Triliun

Selasa, 21 Oktober 2025 - 13:29 WIB

KPK Periksa Lima Saksi di Yogyakarta Terkait Korupsi Kuota Haji

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:04 WIB

Kabar Baik untuk Masyarakat Bandar Lampung, Bumi Adil Law Firm Beri Pendampingan Hukum Gratis

Berita Terbaru