JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Anggota Kodim 0729 Bantul turut membantu evakuasi sejumlah massa aksi yang pingsan diduga akibat terpapar gas air mata dalam demonstrasi “Jogja Memanggil” di depan Polda DIY, Jumat (29/8/2025) malam.
Evakuasi dilakukan menggunakan truk tentara yang sempat diminta berhenti oleh massa untuk menolong korban. “Kami bantu evakuasi, ya tolong buka jalan,” ujar salah seorang anggota TNI. Ucapan itu disambut tepuk tangan massa.
Hingga pukul 19.59 WIB, ribuan massa aksi masih bertahan di kawasan Ring Road Utara, belum menunjukkan tanda-tanda membubarkan diri.
Sebelumnya, Aliansi Jogja Memanggil yang terdiri atas berbagai elemen masyarakat Yogyakarta menggelar aksi di depan Polda DIY sejak sore hari. Humas aliansi, Bung Koes, menyampaikan ada enam tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi ini.
Pertama, mendesak pengusutan tuntas tindakan represif aparat kepolisian, termasuk kasus meninggalnya pengemudi ojek daring di Jakarta, tragedi Kanjuruhan Malang, serta kasus Gamma. Kedua, menuntut reformasi total kepolisian dan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, massa juga menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dinilai memberatkan rakyat kecil, menuntut pembatalan program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta pengalihan anggaran pertahanan dan keamanan untuk sektor pendidikan.
Tuntutan lain adalah penghentian militerisasi ruang sipil, penolakan kebijakan absolutitas struktur pemerintahan, hingga desakan menurunkan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan kabinetnya.
Massa juga meminta pengesahan RUU Perampasan Aset, pemiskinan koruptor beserta keluarganya, serta pembebasan demonstran yang diamankan polisi. “Senin depan kami menyerukan aksi serentak nasional. Dari Yogyakarta, kami akan turun lagi di kawasan Malioboro,” kata Koes. (ihd)