Raperda DIY Layak Anak Soroti Inklusi Difabel dan Perlindungan Digital

Kamis, 2 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Public Hearing Panitia Khusus (Pansus) BA 27 Tahun 2025 mengenai Rancangan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Layak Anak (Raperda DIYLA), Selasa (30/9/2025). (dprddiy.co.id)

Public Hearing Panitia Khusus (Pansus) BA 27 Tahun 2025 mengenai Rancangan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Layak Anak (Raperda DIYLA), Selasa (30/9/2025). (dprddiy.co.id)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta – Isu inklusi difabel dan perlindungan digital anak menjadi perhatian utama dalam Public Hearing Panitia Khusus (Pansus) BA 27 Tahun 2025 mengenai Rancangan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Layak Anak (Raperda DIYLA).

Agenda yang berlangsung Selasa (30/9/2025) itu melibatkan pakar, akademisi, forum anak, serta perwakilan lembaga masyarakat.

Raperda DIYLA disebut sebagai terobosan karena akan menjadi regulasi pertama di Indonesia yang menetapkan provinsi layak anak.

Aturan ini menekankan sinergi pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan forum anak untuk menciptakan lingkungan aman, ramah, serta mendukung tumbuh kembang anak dengan berlandaskan budaya Yogyakarta.

Dalam pembahasan, anggota Pansus, RB Dwi Wahyu B., menegaskan pentingnya bahasa dan budaya Jawa sebagai fondasi pembentukan karakter anak.

“Bahasa Jawa adalah bahasa ibu yang mengandung etika dan tata krama. Jika Raperda ini menghidupkan bahasa dan sastra Jawa, karakter anak-anak akan lebih kuat,” ujarnya.

Wakil Ketua Pansus, Hifni Muhammad Nasikh, menambahkan, kebijakan yang lahir dari Raperda diharapkan melahirkan generasi unggul dan berkarakter luhur Jogja.

“Kami ingin menghadirkan regulasi ramah anak yang mempersiapkan mereka menjadi generasi emas,” katanya.

Pakar dan lembaga layanan turut menyampaikan catatan. Santi dari Pusat Layanan Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak menekankan bahaya media sosial yang kerap menjadi pintu masuk kekerasan berbasis daring. Eka Setya dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM menegaskan perlunya pendidikan inklusi yang mempertemukan anak difabel dan non-difabel sejak dini untuk menumbuhkan empati.

Dari sisi akademisi, Basilica Dyah Putranti dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM mengingatkan agar partisipasi anak tidak sebatas formalitas, tetapi dilembagakan melalui forum anak dan dialog antargenerasi.

“Provinsi layak anak hanya bisa tercapai jika suara anak sungguh-sungguh diarusutamakan dalam kebijakan,” ujarnya.

Forum anak juga menyuarakan pandangan. Halimah Alda, perwakilan Forum Anak Kulon Progo, menilai keterlibatan langsung dalam kegiatan budaya memberi kesan lebih mendalam dibandingkan pembelajaran di kelas.

Dengan dukungan berbagai pihak, DPRD DIY berkomitmen mempercepat pengesahan Raperda DIYLA.

Regulasi ini diharapkan bukan hanya memperkuat perlindungan hukum, tetapi juga mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis budaya, layanan kesehatan, hingga pengawasan ketat terhadap eksploitasi anak.

Targetnya, Yogyakarta dapat menjadi provinsi ramah anak yang mendukung lahirnya generasi emas 2045. (ihd)

Berita Terkait

Raperda Riset dan Inovasi DIY Rampung, Jadi Tonggak Pembangunan Berbasis Pengetahuan
Eko Suwanto Dorong Digitalisasi Pembinaan Pancasila di DIY untuk Sasar Generasi Muda
DPRD Dorong Yogyakarta Jadi Kota Santri, Penegasan Akar Budaya dan Spirit Keislaman
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja Dorong Generasi Muda Jadi Inovator Budaya
Komisi C DPRD DIY Tindaklanjuti Aduan Tanggul Sungai Code Rusak di Wonokromo
DPRD Dorong Uji Konstruksi Gedung Sekolah Tua di Kota Yogyakarta
Eko Suwanto Dukung Rp100 Juta per Kelurahan untuk Percepat Penanganan Stunting 
DPRD DIY Dorong Revisi Perda Industri Kreatif Selaras dengan Dinamika Ekonomi

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:20 WIB

Raperda Riset dan Inovasi DIY Rampung, Jadi Tonggak Pembangunan Berbasis Pengetahuan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 23:09 WIB

Eko Suwanto Dorong Digitalisasi Pembinaan Pancasila di DIY untuk Sasar Generasi Muda

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:58 WIB

DPRD Dorong Yogyakarta Jadi Kota Santri, Penegasan Akar Budaya dan Spirit Keislaman

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:30 WIB

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja Dorong Generasi Muda Jadi Inovator Budaya

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06 WIB

Komisi C DPRD DIY Tindaklanjuti Aduan Tanggul Sungai Code Rusak di Wonokromo

Berita Terbaru