JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mencatat lonjakan peringkat dalam daftar QS Asia University Rankings (QS AUR) 2026. Dalam hasil pemeringkatan yang dirilis Selasa (4/11/2025), UMY menempati posisi ke-526 di tingkat Asia, naik dari rentang peringkat 561–580 pada tahun sebelumnya. Di kawasan Asia Tenggara, UMY berada di peringkat ke-99, sementara di tingkat nasional menempati posisi ke-23 dan menjadi kampus swasta terbaik ke-7 di Indonesia.
Peningkatan peringkat ini didorong oleh lonjakan skor pada tiga indikator utama: Academic Reputation, International Research Network (IRN), dan Employer Reputation. Dalam indikator Academic Reputation, skor UMY naik hampir tiga kali lipat dari 14,1 menjadi 40,4 dalam dua tahun terakhir. Sementara pada indikator IRN, skor meningkat tajam dari 5,9 menjadi 29,0. Adapun Employer Reputation juga menguat dari 13 menjadi 16,4.
Kenaikan skor tersebut mencerminkan keberhasilan UMY memperluas kolaborasi riset lintas negara, publikasi ilmiah bereputasi, dan kemitraan dengan dunia industri. “Ranking ini adalah bentuk rekognisi eksternal atas kinerja universitas. Kami menjadikan indikator QS bukan sekadar target, tetapi bagian dari sistem pengukuran kinerja institusi,” ujar Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., di kampus terpadu UMY, Rabu (5/11/2025).
Nurmandi menjelaskan, kebijakan internasionalisasi akademik UMY berfokus pada peningkatan kerja sama riset global dan pelibatan dosen serta mahasiswa dalam kegiatan akademik internasional. “Kami tengah mendorong agar setidaknya 30 persen mata kuliah di UMY melibatkan dosen asing dalam sistem team teaching. Dengan begitu, eksposur internasional dosen dan mahasiswa meningkat,” katanya.
Selain memperkuat reputasi akademik, UMY juga menaruh perhatian pada kualitas lulusan. Melalui jejaring alumni strategis di dunia industri, kampus ini mendorong kolaborasi profesional yang membuka peluang kerja serta meningkatkan pengakuan lulusan di tingkat nasional dan internasional.
Dengan strategi terukur dan berkelanjutan, UMY menargetkan kenaikan posisi lebih tinggi pada pemeringkatan QS AUR mendatang. “Tujuannya bukan hanya mencapai peringkat tertentu, tetapi menjadikan budaya mutu dan daya saing global sebagai bagian dari karakter universitas,” ujar Nurmandi.(ihd)






