PalmCo Raih Kinerja Cemerlang dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat 2025

Selasa, 7 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JOGJAOKE.COM, Jakarta — Upaya transformasi sektor sawit rakyat yang dijalankan oleh Sub Holding PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga akhir September 2025, realisasi rekomendasi teknis Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) petani binaan yang terbit mencapai 20.145,2 hektar, atau 122,4 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025.

Capaian ini menempatkan PalmCo sebagai salah satu pelaksana program PSR paling progresif di Indonesia. Dari sisi pembiayaan, PalmCo telah menyalurkan dana untuk peremajaan di atas 18.900 hektar, setara dengan 114,9 persen dari target pembiayaan tahun berjalan.

Menurut Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, keberhasilan ini merupakan bukti nyata sinergi antara perusahaan dan petani dalam membangun masa depan perkebunan sawit yang lebih produktif dan berkelanjutan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa petani sawit rakyat bisa sejajar dalam hal produktivitas dan keberlanjutan. PalmCo hadir tidak hanya sebagai offtaker, tetapi sebagai mitra transformasi,” kata Jatmiko di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Fokus pada Kualitas dan Keberlanjutan

Program PSR difokuskan pada peningkatan produktivitas kebun rakyat, yang selama ini hanya menghasilkan sekitar 2–3 ton CPO per hektar per tahun. Melalui replanting dengan benih unggul bersertifikat dan pendampingan teknis yang sistematis, produktivitas ditargetkan sesuai standar nasional, naik menjadi 5 hingga 6 ton per hektar per tahun.

Namun, produktivitas tinggi bukan satu-satunya tujuan. PalmCo merancang PSR sebagai program berbasis keberlanjutan. Seluruh kegiatan didorong mengacu pada standar sertifikasi sawit lestari seperti ISPO dan RSPO. Pendekatan ini menjadikan program PSR bukan hanya solusi ekonomi, tetapi juga kontribusi pada tata kelola sawit berkelanjutan secara nasional.

Tantangan Struktural, Solusi Terintegrasi

Seperti program nasional lainnya, PSR tidak lepas dari tantangan. Persoalan legalitas lahan, lemahnya kapasitas kelembagaan petani, hingga rendahnya literasi administrasi masih menjadi hambatan umum. Di sisi lain, tingkat partisipasi petani swadaya dalam skema sertifikasi keberlanjutan masih di bawah 1 persen.

Menjawab tantangan ini, PalmCo menerapkan pendekatan terintegrasi melalui pendampingan kelembagaan dan teknis sejak tahap awal. Perusahaan juga menyediakan sistem digital internal berbasis SAP untuk memantau seluruh tahapan proses secara transparan—mulai dari pengusulan, distribusi benih, hingga pelaporan perkembangan lahan.

“Kami tidak hanya memfasilitasi dana, tapi juga membantu menyelesaikan kendala administratif dan teknis. Dengan pendekatan digital, semua proses bisa diaudit dan dipantau secara terbuka,” jelas Jatmiko.

Intercropping dan Daya Tahan Ekonomi Petani

Masa tunggu pascatanam menjadi masa krusial bagi petani sawit rakyat. Untuk menjaga keberlanjutan ekonomi selama masa belum produktif, PalmCo juga mendorong praktik intercropping dengan tanaman sela mulai dari padi gogo hingga jagung. Langkah ini bertujuan memberikan alternatif pendapatan sambil menjaga kemandirian pangan sebagaimana diamanatkan pemerintah.

Selain itu, peningkatan kapasitas petani terus dilakukan melalui pelatihan lapangan yang mencakup teknik budidaya modern, pemupukan tepat guna, hingga pemahaman tentang standar keberlanjutan global.

Membangun Kemitraan yang Setara

PalmCo meyakini bahwa keberhasilan program tidak akan tercapai tanpa sinergi erat dengan petani. Model kemitraan yang dibangun bukan sekadar hubungan ekonomi, tetapi kerja sama jangka panjang yang setara. Mulai dari tahap budidaya, pemasaran, hingga distribusi hasil panen, petani dilibatkan sebagai mitra utama.

“Kami percaya kemajuan industri sawit nasional hanya mungkin jika petani ikut tumbuh. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ujar Direktur Hubungan Kelembagaan PalmCo, Irwan Perangin Angin.

Langkah ke Depan

Melalui capaian ini, PTPN IV PalmCo menyiapkan peta jalan jangka panjang untuk terus memperluas dampak PSR. Setiap tahun, ribuan hektar kebun rakyat ditargetkan untuk diremajakan dengan pendekatan yang lebih sistematis, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

“Petani tidak berjalan sendiri. Kami berkomitmen mendampingi dari awal hingga panen. Ini bukan hanya soal hasil, tapi tentang membangun masa depan perkebunan yang kuat dan menjadi kebanggaan bersama,” pungkas Jatmiko.

Program PSR merupakan bagian dari upaya nasional memperkuat sektor sawit rakyat sebagai pilar penting dalam ketahanan energi dan kesejahteraan petani.(*)

Berita Terkait

Produktivitas Kebun dan Pabrik Naik, PTPN IV PalmCo Catat Pertumbuhan Signifikan di 2025
PalmCo Fasilitasi Penguatan Kompetensi Lulusan Baru Lewat Pemagangan Nasional 2025
Penguatan Semangat Kebangsaan Warnai Peringatan Hari Pahlawan di Gedung Joang 45
PalmCo Tingkatkan Produktivitas Sawit, Laba Tumbuh 84 Persen pada 2025
Syahrul Aidi: Sekolah Rakyat Jadi Harapan Pemerataan Pendidikan dan Literasi Digital Anak Bangsa
Polisi Selidiki Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Sembilan Siswa Terluka
SISVALEN dan BIG HUG Jadi Program Andalan Kota Bekasi di Forum IGA 2025
Partisipiasi Publik Diperkuat, Imigrasi Jakarta Pusat Laksanakan Forum Konsultasi Pelayanan Keimigrasian

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 15:07 WIB

Produktivitas Kebun dan Pabrik Naik, PTPN IV PalmCo Catat Pertumbuhan Signifikan di 2025

Minggu, 9 November 2025 - 20:24 WIB

PalmCo Fasilitasi Penguatan Kompetensi Lulusan Baru Lewat Pemagangan Nasional 2025

Minggu, 9 November 2025 - 08:14 WIB

Penguatan Semangat Kebangsaan Warnai Peringatan Hari Pahlawan di Gedung Joang 45

Sabtu, 8 November 2025 - 10:27 WIB

PalmCo Tingkatkan Produktivitas Sawit, Laba Tumbuh 84 Persen pada 2025

Jumat, 7 November 2025 - 21:49 WIB

Syahrul Aidi: Sekolah Rakyat Jadi Harapan Pemerataan Pendidikan dan Literasi Digital Anak Bangsa

Berita Terbaru