JOGJAOKE.COM, Bantul — Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali memperluas kiprahnya di bidang ekonomi sosial dengan meresmikan Mami Mart 2 (Muhammadiyah Amil Mart) di halaman Gedung E8 UMY, Selasa (28/10/2025).
Peresmian gerai kedua ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UMY, Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.IP., M.Si., Manajer Operasional Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan, S.E., M.Si., serta perwakilan Bank Panin Dubai Syariah dan sejumlah mitra strategis.
Dalam laporannya, Rozikan memaparkan capaian positif dari Mami Mart pertama yang baru beroperasi satu bulan sejak peluncurannya pada September lalu di Gedung E5.
“Modal awal kami sekitar Rp11 juta, namun dalam waktu sebulan, perputaran pembelian telah mencapai Rp29 juta dengan omzet hingga Rp45 juta. Ini capaian yang menggembirakan,” ujarnya.
Selain bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi amil, Mami Mart juga dirancang sebagai wadah pemberdayaan mahasiswa. Sebanyak 46 mahasiswa, terutama penerima beasiswa dari golongan asnaf zakat, dilibatkan sebagai pengelola dan penjaga toko.
“Kami ingin memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar, berkontribusi, dan mandiri secara ekonomi. Insya Allah, program ini memberi dampak positif bagi mahasiswa maupun universitas,” tambah Rozikan.
Lazismu UMY berencana membuka Mami Mart 3 di area Sport Center kampus dan satu unit eksternal di Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian dari ekspansi ke masyarakat luas.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya UMY, Prof. Dyah Mutiarin, menilai langkah Lazismu sejalan dengan semangat kewirausahaan sosial yang diusung Muhammadiyah.
“Mami Mart bukan sekadar toko, tetapi sarana pemberdayaan dan pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa. Kami berharap program ini menjadi inspirasi bagi unit usaha lain di lingkungan kampus,” katanya.
Melalui inisiatif ini, Lazismu UMY menegaskan perannya tidak hanya dalam kegiatan filantropi, tetapi juga dalam pengembangan ekonomi produktif dan berkelanjutan. Upaya tersebut sejalan dengan nilai kemandirian dan keberdayaan umat yang menjadi roh gerakan Muhammadiyah. (ihd)






