JOGJAOKE.COM, Bantul – Komisi D DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta meninjau SMA Negeri 1 Piyungan, Kabupaten Bantul, Selasa (23/9/2025), untuk memantau implementasi program Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA). Kunjungan ini sekaligus menjadi forum dialog antara wakil rakyat dan pihak sekolah mengenai tantangan pelaksanaan program tersebut.
Anggota Komisi D, Tustiyani, menyebutkan ada sejumlah catatan penting yang muncul dalam pertemuan, terutama terkait kekurangan tenaga pengajar. “Ada empat guru mata pelajaran yang belum terpenuhi, yaitu sejarah, matematika, geografi, dan kimia. Itu kami catat sebagai perhatian utama,” ujarnya.
Selain masalah tenaga pendidik, Komisi D juga menyoroti perlunya regulasi lebih adil dalam pengelolaan sumbangan pendidikan. Menurut Tustiyani, kontribusi dari masyarakat harus dikelola secara bijak agar tidak membebani pihak yang kurang mampu, tetapi tetap memberi ruang bagi yang mampu untuk berkontribusi lebih.
Kepala SMA Negeri 1 Piyungan menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia berharap masukan dari Komisi D dapat menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya pemenuhan tenaga pendidik dan penguatan program berbasis anak.
Kunjungan ini dipimpin Wakil Ketua DPRD DIY, Imam Taufik, bersama anggota Komisi D lainnya. Kehadiran para legislator disambut jajaran guru serta Komite Sekolah. (ihd)






