JOGJAOKE.COM, Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan langkah strategis untuk memeratakan kunjungan wisatawan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Upaya ini dilakukan agar arus wisata tidak hanya terpusat di Kota Yogyakarta dan Sleman, tetapi juga tersebar ke seluruh wilayah provinsi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Imam Pratanadi, di Yogyakarta, Selasa (4/11/2025), mengatakan strategi pemerataan menjadi fokus utama untuk menjaga keseimbangan ekonomi pariwisata sekaligus mengurangi kepadatan di destinasi populer.
“Pemerataan ini penting agar wisatawan tidak hanya menumpuk di satu titik. Kami ingin semua kabupaten di DIY mendapat manfaat ekonomi dari pariwisata,” ujar Imam.
Menurut dia, peningkatan jumlah wisatawan nusantara dalam dua tahun terakhir menuntut kesiapan destinasi dan pengelola untuk memberikan layanan terbaik. Karena itu, sejak awal pihaknya memperkuat promosi dan memperkenalkan alternatif destinasi di seluruh kabupaten.
“Selain Kota Yogyakarta dan Sleman, kami siapkan destinasi di Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul agar wisatawan punya pilihan yang beragam,” katanya.
Antisipasi Musim Hujan
Menjelang musim hujan, Dispar DIY juga meminta pengelola destinasi wisata untuk meninjau kembali standar operasional prosedur (SOP) penanganan keadaan darurat, khususnya di lokasi wisata berisiko tinggi seperti kawasan pantai.
“Yang kami pastikan adalah kesiapan SOP di destinasi yang rawan bencana. Kita tidak bisa mencegah bencana alam, tapi harus siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Imam.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan selama periode libur akhir tahun. Imam menyebut sinergi antara pemerintah, pengelola, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola potensi wisata sekaligus risiko alam di daerah tersebut.
Dorong Kualitas dan Daya Saing
Imam berharap upaya pemerataan juga diikuti dengan peningkatan kualitas destinasi agar wisatawan terdorong untuk mengeluarkan lebih banyak belanja serta memperpanjang lama tinggal di Yogyakarta.
“Kami berupaya memastikan destinasi-destinasi di DIY meningkat kualitasnya, sehingga wisatawan merasa nyaman dan tidak ragu mengeluarkan spending lebih besar,” ujarnya.
Dengan strategi ini, Pemda DIY menargetkan libur Nataru 2025 tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga memperluas dampak ekonomi pariwisata hingga ke wilayah pinggiran provinsi. (ihd)






