JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus memperkuat langkah menuju kemandirian ekonomi dan tata kelola usaha yang profesional. Melalui anak perusahaannya, PT UMB (Umat Mandiri Berkemajuan) Boga, universitas ini memulai pembangunan Dapur Sentral UMB Boga, fasilitas produksi kuliner modern yang mengusung standar higienitas tinggi dan dilengkapi sistem pengolahan limbah ramah lingkungan.
Pembangunan yang ditandai dengan peletakan batu pertama, Sabtu (1/11), berlangsung di area Gedung Dormitory UMY. Dapur baru tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.453 meter persegi dengan dua lantai, dan akan menjadi pusat pengolahan makanan untuk kebutuhan internal kampus serta layanan eksternal.
Komisaris Utama PT UMB Boga, Prof Dr Nano Prawoto, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa relokasi fasilitas ini dilakukan untuk meningkatkan standar tata kelola dan kebersihan dapur yang sebelumnya berada di tengah area kampus.
“Dapur lama kami berada di pusat universitas, kurang ideal dari sisi sanitasi dan tata ruang. Relokasi ini memastikan fasilitas baru memenuhi standar higienitas dan lingkungan. Sistem pengolahan limbah juga dirancang agar tidak mencemari area sekitar,” ujar Prof Nano.
Sementara itu, Rektor UMY, Prof Dr Achmad Nurmandi, M.Sc., menyampaikan bahwa pembangunan dapur senilai Rp4,2 miliar ini merupakan bentuk nyata komitmen universitas dalam memperkuat lini bisnis kampus. Menurutnya, Muhammadiyah tidak hanya perlu kuat di bidang pendidikan, tetapi juga dalam sektor ekonomi.
M.Si“Kemandirian finansial kampus menjadi hal penting. Kita tidak bisa hanya bergantung pada dana pendidikan, tapi harus mengembangkan potensi usaha secara profesional,” ujarnya.
Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMY, Dr H Agung Danarto, M.Ag., turut memberikan apresiasi atas langkah PT UMB Boga. Ia menilai kualitas layanan kuliner UMY selama ini telah dikenal baik oleh berbagai lembaga Muhammadiyah, namun peningkatan mutu dan penguatan budaya kerja tetap perlu dilakukan.
“Kualitas rasa sudah baik, tapi perlu ditopang budaya kerja profesional dan nilai-nilai Muhammadiyah. Investasi bukan hanya pada bangunan, tetapi juga pada sumber daya manusianya,” kata Agung.
Dengan berdirinya dapur modern ini, UMY menargetkan UMB Boga menjadi pusat produksi kuliner berstandar tinggi yang tidak hanya melayani kebutuhan kampus, tetapi juga berkembang menjadi pusat pelatihan SDM kuliner dan model bisnis katering Muhammadiyah di masa depan. (ihd)






