UMY Dorong Legalitas UMKM, 77 Persen Masih Beroperasi di Sektor Informal

Selasa, 21 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (20/10/2025). (Dok UMY)

Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (20/10/2025). (Dok UMY)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Sebagian besar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum memiliki legalitas usaha. Berdasarkan data Kementerian UMKM, 77 persen pelaku UMKM masih beroperasi di sektor informal, sehingga belum sepenuhnya memperoleh akses pembiayaan, pendampingan, maupun perlindungan hukum dari pemerintah.

Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (20/10/2025), Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim menegaskan pentingnya legalitas sebagai dasar kemajuan usaha.

“Kesuksesan pengusaha dimulai dari legalitas usahanya. Ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi fondasi agar usaha mikro bisa naik kelas,” ujar Arif.

Menurut Arif, pelaku usaha mikro menghadapi tantangan serupa dengan pengusaha besar, mulai dari keterbatasan modal hingga persoalan pemasaran.

Karena itu, ia menekankan perlunya pendekatan kolaboratif lintas sektor. Pemerintah menargetkan peningkatan usaha naik kelas dari 3,06 persen menjadi 3,3 persen pada 2029, atau sekitar 400.000 pelaku usaha. Selain itu, ditargetkan 1,2 juta wirausaha baru lahir dalam lima tahun ke depan.

Ekosistem Kampus untuk UMKM

Sebagai tuan rumah festival, UMY menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem pemberdayaan UMKM di tingkat lokal dan nasional. Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan UMY, Ir. Slamet Riyadi, M.Sc., Ph.D., menyebut perguruan tinggi memiliki tanggung jawab ilmiah dan moral untuk memperkuat sektor UMKM.

“Kami punya dosen dan mahasiswa yang terjun langsung membantu UMKM melalui riset, pengabdian, maupun inovasi sistem yang bisa mereka manfaatkan,” kata Slamet.

Hingga kini, UMY telah mendampingi lebih dari 150 pelaku usaha dalam memperoleh sertifikat halal. Dalam lima tahun mendatang, kampus menargetkan lahirnya inovasi berbasis riset yang dapat diterapkan langsung di dunia usaha dan industri.

“Kami ingin agar inovasi kampus tidak berhenti di laboratorium, tapi menjadi solusi nyata bagi pelaku usaha di lapangan,” pungkasnya. (ihd)

Berita Terkait

Dukung Kewirausahaan Sosial, Lazismu UMY Resmikan Mami Mart Kedua
UMY Ajak Mahasiswa Kembali pada Nilai dan Idealisme di Era Digital
UMY Serukan Penghentian Kekerasan dan Penguatan Nilai Keluarga di Forum Internasional Türkiye
UMY Dorong ‘Inovasi Bernyawa’ Insinyur Muhammadiyah: Teknologi Selaras Nilai Moral dan Kemanusiaan
UMY Wajibkan Mahasiswa Belajar AI, Telkom Dukung Lahirnya 113.000 Talenta Digital 
UMY Dukung ‘Sleman Pintar’, Sinergi Kampus dan Pemkab Dorong Keterserapan Lulusan
UMY Jadi Kampus Pertama di DIY Dampingi Program Koperasi Desa Merah Putih
UMY dan Kwarda Pramuka DIY Kembangkan Mitigasi Bencana Berbasis Edukasi

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:40 WIB

Dukung Kewirausahaan Sosial, Lazismu UMY Resmikan Mami Mart Kedua

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:40 WIB

UMY Ajak Mahasiswa Kembali pada Nilai dan Idealisme di Era Digital

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:22 WIB

UMY Serukan Penghentian Kekerasan dan Penguatan Nilai Keluarga di Forum Internasional Türkiye

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:46 WIB

UMY Dorong ‘Inovasi Bernyawa’ Insinyur Muhammadiyah: Teknologi Selaras Nilai Moral dan Kemanusiaan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:48 WIB

UMY Wajibkan Mahasiswa Belajar AI, Telkom Dukung Lahirnya 113.000 Talenta Digital 

Berita Terbaru