Pakar UMY: Tarif Trump Ancam Ekspor Furnitur, Diplomasi Dagang Jadi Penentu 

Rabu, 1 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pakar Perdagangan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Arie Kusuma Paksi (Dok UMY)

Pakar Perdagangan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Arie Kusuma Paksi (Dok UMY)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menggulirkan kebijakan proteksionis dengan mengumumkan rencana penerapan tarif baru untuk obat-obatan impor, truk besar, dan perabot rumah tangga. Kebijakan yang dikaitkan dengan alasan keamanan nasional itu dinilai sebagai bentuk sekuritisasi perdagangan yang berpotensi menggeser logika perdagangan internasional.

“Kalau sebelumnya perdagangan diatur oleh kepastian berbasis aturan melalui WTO, kini mulai bergeser ke arah power-based trade, di mana kekuatan politik menjadi faktor dominan,” ujar Pakar Perdagangan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Arie Kusuma Paksi, Sabtu (27/9).

Menurut Arie, tarif tinggi akan mendorong perusahaan multinasional merelokasi pabrik ke negara mitra strategis AS yang mendapat pengecualian. Sebaliknya, negara eksportir seperti Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia berisiko kehilangan pasar, terutama di sektor furnitur yang selama ini cukup kompetitif.

Dampak bagi Indonesia

Indonesia, kata Arie, menghadapi risiko paling nyata pada ekspor furnitur, otomotif, dan farmasi. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan furnitur menjadi salah satu produk ekspor dominan, sehingga tarif baru berpotensi menekan daya saing harga.

“Selain furnitur, rantai pasok otomotif seperti karet dan komponen interior bisa terdampak. Di sektor farmasi, meski ekspor kita masih kecil, regulasi ketat dari AS bisa menghambat pasokan bahan baku,” katanya.

Meski demikian, peluang tetap terbuka bagi negara yang berhasil memperoleh pengecualian tarif. “Kemampuan diplomasi dagang akan sangat menentukan. Jika bisa bernegosiasi, justru ada keuntungan yang dapat diraih,” tambahnya.

Risiko Global

Arie juga memperingatkan bahwa kebijakan tarif semacam ini dapat melemahkan peran WTO sebagai pengatur perdagangan multilateral. Jika proteksionisme menguat, rantai pasok global menjadi tidak efisien, biaya produksi meningkat, dan inflasi struktural di AS bisa menular ke seluruh dunia.

Antisipasi Indonesia

Untuk menghadapi situasi tersebut, Arie menekankan pentingnya diplomasi dagang proaktif, diversifikasi pasar, dan penguatan daya saing domestik.

“Pemerintah harus mendorong negosiasi agar mendapat pengecualian tarif, terutama di sektor furnitur. Selain itu, kita perlu menggarap serius pasar alternatif seperti Uni Eropa, Timur Tengah, dan Asia Timur melalui perjanjian dagang. Di dalam negeri, produk juga harus naik kelas lewat sertifikasi, insentif ekspor, dan branding agar tidak hanya bersaing harga,” ujarnya. (ihd)

Berita Terkait

Dukung Kewirausahaan Sosial, Lazismu UMY Resmikan Mami Mart Kedua
UMY Ajak Mahasiswa Kembali pada Nilai dan Idealisme di Era Digital
UMY Serukan Penghentian Kekerasan dan Penguatan Nilai Keluarga di Forum Internasional Türkiye
UMY Dorong ‘Inovasi Bernyawa’ Insinyur Muhammadiyah: Teknologi Selaras Nilai Moral dan Kemanusiaan
UMY Wajibkan Mahasiswa Belajar AI, Telkom Dukung Lahirnya 113.000 Talenta Digital 
UMY Dukung ‘Sleman Pintar’, Sinergi Kampus dan Pemkab Dorong Keterserapan Lulusan
UMY Dorong Legalitas UMKM, 77 Persen Masih Beroperasi di Sektor Informal
UMY Jadi Kampus Pertama di DIY Dampingi Program Koperasi Desa Merah Putih

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:40 WIB

Dukung Kewirausahaan Sosial, Lazismu UMY Resmikan Mami Mart Kedua

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:40 WIB

UMY Ajak Mahasiswa Kembali pada Nilai dan Idealisme di Era Digital

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:22 WIB

UMY Serukan Penghentian Kekerasan dan Penguatan Nilai Keluarga di Forum Internasional Türkiye

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:46 WIB

UMY Dorong ‘Inovasi Bernyawa’ Insinyur Muhammadiyah: Teknologi Selaras Nilai Moral dan Kemanusiaan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:48 WIB

UMY Wajibkan Mahasiswa Belajar AI, Telkom Dukung Lahirnya 113.000 Talenta Digital 

Berita Terbaru