JOGJAOKE.COM, Umbulharjo – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan pentingnya peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam mengawal transisi pengelolaan sampah di kota ini. Mulai Januari 2026, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan tidak lagi bisa digunakan, sehingga dalam tiga bulan ke depan Pemkot Yogyakarta harus menyiapkan sistem baru.
Dalam apel luar biasa Satpol PP di Plaza Balai Kota, Kamis (18/9/2025), Hasto meminta seluruh personel Satpol PP menyamakan persepsi dan informasi dalam menyampaikan kebijakan pengelolaan sampah kepada warga. Ia menekankan, isu sampah sangat sensitif sehingga rawan menimbulkan kesalahpahaman jika pesan yang disampaikan berbeda-beda.
“Mulai Januari 2026, kita tidak bisa lagi membuang sampah ke Piyungan. Satpol PP saya minta ikut mengawal, mengawasi, sekaligus membantu edukasi kepada masyarakat,” kata Hasto.
Pemilahan dari Rumah
Salah satu informasi penting yang harus ditegaskan, lanjut Hasto, ialah larangan membuang sampah organik ke depo. Sampah organik, seperti sisa makanan dan sampah dapur, harus dipilah sejak dari rumah dan dikelola melalui sistem yang sudah disiapkan Pemkot.
Untuk mendukung hal itu, Pemkot menyiapkan Unit Pengolah Organik (UPO) di beberapa lokasi, termasuk di PASTY, Kotagede, dan Polbangtan Yogyakarta. UPO ini akan diintegrasikan dengan kegiatan pertanian untuk menghasilkan kompos. Selain itu, ember khusus pengumpulan sampah organik akan dibagikan ke tingkat Rukun Warga (RW) sebagai percontohan.
“Semua penggerobak atau transporter juga harus punya dua ember. Ember untuk menampung sampah dapur ini akan diberikan gratis dalam minggu ini,” ujar Hasto.
Pendekatan Humanis
Hasto menekankan agar Satpol PP menyampaikan informasi dengan cara persuasif. “Jangan sampai masyarakat merasa terintimidasi. Sampaikan dengan tenang, bahkan dengan senyum,” ujarnya.
Sekretaris Satpol PP Kota Yogyakarta, Hery Eko Prasetyo, memastikan jajarannya siap menjalankan arahan tersebut. “Kami optimistis Satpol PP bisa melaksanakan tugas ini dengan pendekatan humanis, sesuai slogan: mantap humanis, tegas tetap profesional,” ucapnya.
Hasto juga mengapresiasi kontribusi Satpol PP dalam menjaga ketertiban dan kebersihan kota, termasuk menertibkan lokasi yang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah liar. “Musuh kita bersama sekarang adalah sampah. Kalau melihat sampah di jalan, kalau perlu berhenti dan ambil,” tegasnya. (ihd)