JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Sebagian besar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum memiliki legalitas usaha. Berdasarkan data Kementerian UMKM, 77 persen pelaku UMKM masih beroperasi di sektor informal, sehingga belum sepenuhnya memperoleh akses pembiayaan, pendampingan, maupun perlindungan hukum dari pemerintah.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (20/10/2025), Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim menegaskan pentingnya legalitas sebagai dasar kemajuan usaha.
“Kesuksesan pengusaha dimulai dari legalitas usahanya. Ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi fondasi agar usaha mikro bisa naik kelas,” ujar Arif.
Menurut Arif, pelaku usaha mikro menghadapi tantangan serupa dengan pengusaha besar, mulai dari keterbatasan modal hingga persoalan pemasaran.
Karena itu, ia menekankan perlunya pendekatan kolaboratif lintas sektor. Pemerintah menargetkan peningkatan usaha naik kelas dari 3,06 persen menjadi 3,3 persen pada 2029, atau sekitar 400.000 pelaku usaha. Selain itu, ditargetkan 1,2 juta wirausaha baru lahir dalam lima tahun ke depan.
Ekosistem Kampus untuk UMKM
Sebagai tuan rumah festival, UMY menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem pemberdayaan UMKM di tingkat lokal dan nasional. Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan UMY, Ir. Slamet Riyadi, M.Sc., Ph.D., menyebut perguruan tinggi memiliki tanggung jawab ilmiah dan moral untuk memperkuat sektor UMKM.
“Kami punya dosen dan mahasiswa yang terjun langsung membantu UMKM melalui riset, pengabdian, maupun inovasi sistem yang bisa mereka manfaatkan,” kata Slamet.
Hingga kini, UMY telah mendampingi lebih dari 150 pelaku usaha dalam memperoleh sertifikat halal. Dalam lima tahun mendatang, kampus menargetkan lahirnya inovasi berbasis riset yang dapat diterapkan langsung di dunia usaha dan industri.
“Kami ingin agar inovasi kampus tidak berhenti di laboratorium, tapi menjadi solusi nyata bagi pelaku usaha di lapangan,” pungkasnya. (ihd)






