JOGJAOKE.COM, Sleman – Suasana hangat dan penuh keceriaan menyelimuti Pendopo Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM) saat lomba tumpeng digelar untuk memeriahkan Dies Natalis ke-43, Senin (6/10).
Sepuluh kelompok yang mewakili fakultas, lembaga, dan organisasi mahasiswa beradu kreasi menampilkan tumpeng terbaik mereka. “Kami ingin merayakan ulang tahun kampus dengan cara yang sarat makna budaya,” ujar panitia penyelenggara.
Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. menegaskan pentingnya filosofi tumpeng dalam kehidupan akademik.
“Filosofi metu lan mempeng mengajarkan kita untuk bekerja sepenuh hati. Tumpeng bukan sekadar makanan, tapi simbol syukur, keselarasan, dan keharmonisan hidup,” tuturnya penuh makna.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum memperkuat nilai kebersamaan di lingkungan kampus.
Dewan juri yang terdiri atas Emy Rohayati, S.H., Ariyanti Luhur Tri Setyarini, S.H., M.H., dan Kwintartiningsih Pusporini menilai dengan cermat kreativitas dan makna di balik setiap tumpeng.
“Setiap kelompok menampilkan keunikan tersendiri, mulai dari konsep hingga penyajian,” ujar Ariyanti.
Setelah penilaian ketat, tim Mahasiswa Fakultas Hukum akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama.
Lomba tumpeng ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang refleksi akan nilai budaya dan spiritualitas bangsa.
“Perayaan ini membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan modernitas akademik,” ungkap Prof. Edy.
Dengan semangat kebersamaan, Dies Natalis ke-43 UWM pun menjadi wujud nyata harmoni antara ilmu, budaya, dan rasa syukur.(Waw)