”Tidak ada gading yang tak retak,” ucapnya, seraya menitipkan harapan bagi penerusnya.
JOGJAOKE.COM, Jakarta – Aula Mezzanine Gedung Djuanda 1 Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025), menjadi saksi peralihan tongkat estafet kepemimpinan dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Prosesi serah terima jabatan itu berlangsung sederhana, tetapi menyisakan jejak emosi ketika Sri Mulyani berpamitan.
Di hadapan jajaran Kemenkeu, mantan Managing Director Bank Dunia periode 2010–2016 itu menyampaikan maaf selama hampir sembilan tahun terakhir memimpin keuangan negara. “Tidak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Dalam menjalankan amanah pasti ada kekhilafan. Untuk itu saya dengan rendah hati memohon maaf,” ujarnya dengan suara bergetar.
Ucapan selamat juga ia sampaikan kepada Purbaya, yang sehari sebelumnya dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan. Ia berdoa agar penerusnya itu mampu mengemban tanggung jawab besar menjaga stabilitas fiskal sekaligus menopang program-program pembangunan. “Selamat mengemban amanat yang sangat penting. Semoga Pak Purbaya diberikan kemudahan dan sukses membantu Presiden Prabowo,” katanya.
Sri Mulyani menutup pesannya dengan mengingatkan jajaran Kemenkeu agar tetap menjunjung profesionalisme dan integritas. “Jaga keuangan negara sebagai instrumen penting untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pesannya.
Bagi Sri Mulyani, perpisahan ini bukan sekadar seremonial pergantian jabatan. Ia meninggalkan ruang yang sarat pengalaman panjang, dinamika kebijakan, serta beban menjaga keuangan negara di tengah gejolak global. Sementara bagi Purbaya, langkah awal ini menjadi pintu masuk menuju ujian kepemimpinan yang akan menentukan arah ekonomi Indonesia ke depan. (ihd)