Seniman Jogja Dorong Gotong Royong Hadapi Pemangkasan Danais

Senin, 25 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Pelaku seni budaya di Yogyakarta. (Jogja)

Ilustrasi - Pelaku seni budaya di Yogyakarta. (Jogja)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Koperasi Seniman dan Budayawan Adiluhung Yogyakarta (Koseta) menanggapi kebijakan pemerintah pusat yang memangkas dana keistimewaan (danais) untuk tahun 2026 menjadi Rp500 miliar. Bagi Koseta, pemangkasan itu tidak akan terlalu berdampak karena anggotanya dinilai cukup kuat dalam kegotongroyongan.

Ketua Koseta Adiluhung, Sigit Sugito, mengatakan, pelestarian seni dan budaya bisa tetap berjalan meski tanpa sokongan danais. Namun, ia menilai kondisi berbeda kemungkinan terjadi bagi pelaku seni budaya yang selama ini bergantung pada dana tersebut.

“Kalau yang terbiasa dengan danais pasti bingung mau apa, karena selalu dimanjakan. Tapi kalau ada semangat kegotongroyongan dampaknya luar biasa,” ujar Sigit seusai menghadiri acara di Balai Kota Yogyakarta, Senin (25/8/2025).

Untuk memperkuat kemandirian, Koseta berencana menggelar Pasar Merdeka di Taman Budaya Embung Giwangan pada 28–31 Agustus 2025. Acara ini menghadirkan bazar UMKM, lomba, pameran lukisan, serta pertunjukan musik. Menurut Sigit, kegiatan itu menjadi wadah mempererat solidaritas antar-seniman sekaligus meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya.

“Pasar Merdeka menjadi wadah yang efektif untuk mempromosikan seni dan budaya, serta membangun ekonomi kerakyatan yang berakar pada budaya lokal,” katanya.

Dewan Pengawas Koseta, Anastasia Sri Hastutiningsih, menambahkan, danais selama ini sejatinya hanya berfungsi sebagai stimulan, bukan penopang utama kegiatan seni. Karena itu, pemangkasan anggaran tak akan berpengaruh besar jika pelaku seni sudah memiliki semangat pelestarian dan kualitas karya.

“Kalau kualitasnya baik, tawaran untuk pentas pasti tetap akan mengalir, terlepas dari besar kecilnya danais,” ujar Anastasia. (ihd)

Berita Terkait

Forkomsanda DIY Perkuat Sinergi Keamanan Siber Daerah dalam Tanggung Jawab Kolektif
Sultan Yogya Pilih Tanpa Patwal: Saya Bisa Nyopiri Sendiri Kok
DPRD DIY Dorong Normalisasi Bendung Widoro untuk Pulihkan Irigasi Warga Candibinangun
Komisi A DPRD DIY Pantau Implementasi Perda Pendidikan Pancasila di Bantul
Pemda DIY Tak Naikkan Pajak, Eko Suwanto: Bentuk Nyata Gotong Royong Jaga Daya Beli Rakyat
TNI dan Rakyat Bersatu, Koramil Kaliwiro Tebar Kepedulian Sosial
Sinergi Hebat! Polres dan Pemkab Bantul Rayakan HUT TNI
Jokowi Temui Prabowo di Kertanegara, Bahas Isu Kebangsaan

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:31 WIB

Forkomsanda DIY Perkuat Sinergi Keamanan Siber Daerah dalam Tanggung Jawab Kolektif

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:13 WIB

Sultan Yogya Pilih Tanpa Patwal: Saya Bisa Nyopiri Sendiri Kok

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:11 WIB

DPRD DIY Dorong Normalisasi Bendung Widoro untuk Pulihkan Irigasi Warga Candibinangun

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:03 WIB

Komisi A DPRD DIY Pantau Implementasi Perda Pendidikan Pancasila di Bantul

Selasa, 14 Oktober 2025 - 09:44 WIB

Pemda DIY Tak Naikkan Pajak, Eko Suwanto: Bentuk Nyata Gotong Royong Jaga Daya Beli Rakyat

Berita Terbaru