Sekda DIY: Kreativitas dan Keberlanjutan Jadi Arah Baru Pendidikan Vokasi

Rabu, 24 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti, bicara dalam Diskusi Publik Inovokasia 2025 di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (23/9/2025). (Dok Pemda DIY)

Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti, bicara dalam Diskusi Publik Inovokasia 2025 di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (23/9/2025). (Dok Pemda DIY)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pendidikan vokasi ke depan dituntut tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil, melainkan juga menjadi ruang lahirnya gagasan segar yang mampu mengarahkan industri berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan. Kreativitas dan keberlanjutan dipandang sebagai dua kunci yang tidak bisa dipisahkan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti, dalam Diskusi Publik Inovokasia 2025 di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (23/9/2025). “Tanpa kreativitas, keberlanjutan hanya berhenti pada kepatuhan. Sebaliknya, kreativitas tanpa keberlanjutan menghasilkan inovasi rapuh yang cepat usang,” ujar Ni Made.

Menurut dia, agenda keberlanjutan tidak semata menyangkut daya saing ekonomi, melainkan juga ketahanan sosial dan harmoni lingkungan. “Keberlanjutan adalah tanggung jawab antargenerasi, sementara kreativitas adalah keberanian melampaui kebiasaan. Jika keduanya berpadu, pendidikan vokasi tidak hanya responsif terhadap zaman, tetapi juga menuntun zaman itu sendiri,” kata Ni Made.

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek, Prof. Yudi Darma, menilai meningkatnya minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi menjadi tanda pergeseran cara pandang. Ia mencatat, di Yogyakarta tingkat partisipasi pendidikan tinggi mencapai 75 persen lulusan SMA, angka yang termasuk tertinggi di Indonesia. “Literasi keilmuan masyarakat di Yogyakarta memang sangat tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Agus Maryono, melaporkan Inovokasia 2025 diisi pameran inovasi, career days, dan talkshow yang dihadiri sekitar 3.000 pengunjung. “Banyak peserta industri mengaku puas karena mahasiswa hadir mencari kesempatan magang dan peluang kerja,” katanya.

Sekolah Vokasi UGM secara rutin menggelar career days dua kali setahun, terbuka tidak hanya bagi mahasiswa UGM, tetapi juga kampus lain serta siswa SMA/SMK. “Kami berharap generasi muda bisa mendapatkan tempat yang mereka idamkan untuk bekerja ke depan,” ujar Agus. (ihd)

Berita Terkait

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari
Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran
Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional
Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh
Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal
DIY Darurat Kesehatan Mental, 36 Ribu Warga Alami Skizofrenia Berat
Baru 16 dari 168 SPPG di DIY Miliki Sertifikat Higiene, Pemda Percepat Pengawasan
Dana Transfer ke Daerah Rontok Rp170 Miliar, Pemda DIY Siapkan Efisiensi APBD 2026

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:25 WIB

Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal

Berita Terbaru