JOGJAOKE.COM, Jakarta – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Jeruk yang dikelola oleh Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah di Jalan Musyawarah Nomor 57 Kebon Jeruk Jakarta Barat resmi beroperasi pada Jumat (22/8/2025).
SPPG Kebon Jeruk merupakan mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Polhukam, Brigjen Pol (Purn) Erwin Chahara Rusmana menjelaskan Peresmian SPPG untuk dapur MBG di Jakarta Barat ini merupakan salah satu yang diunggulkan karena fasilitasnya sangat lengkap.
“Kemudian perencanaannya juga cukup matang. Kami ikut sedikit mengarahkan kepada owner maupun kepada masyarakat serta kepada para karyawan yang akan bertugas di sini khususnya SPPG nya beliau,” ujar Erwin.
Ia berharap agar pelaksanaan operasional SPPG dapat disinergikan menu-menunya dengan keberagaman para penerima manfaat.
“Kita komunikasikan yang baik agar menu itu sangat disukai. Karena di sini ada spesifik ini daerah perkotaan, di daerah perkotaan itu, pemilihan menu sangat selektif.
Harus sesuai dengan selera mereka,” kata Erwin.
“Makanya kita siapkan angket rutin disebarkan kepada seluruh pelajar. Pelajar SMA, SMP, SD maupun TK agar nanti pemanfaatan anggaran negara ini bisa optimal diterima oleh penerima sehingga mendapatkan gizi yang maksimal juga,” tambahnya.
Erwin menjelaskan Yayasan Masjid Miftah Miftahussalam Riftah nantinya akan melayani minimal sampai 4000 minimal 3500. Namun kemungkinan besar akan konstan di 4000 untuk di daerah sekitar kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
“Untuk menjaga agar makanan berkualitas higienis dan mempunyai daya tarik bagi para pelajar karena saya katakan tadi di daerah perkotaan itu harus lebih selektif, lebih spesifik, harus sesuai dengan selera mereka. Jangan sampai kita ego menentukan menu tetapi tidak selaras dengan keinginan para pelajar itu yang penting,” papar Erwin.
Lebih lanjut Erwin menerangkan secara manajerial SPPG tersebut harus betul betul sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan dari BGN. Pasalnya jika tidak melaksanakan SOP dengan baik nanti ada beberapa hal yang bisa sangat merugikan.
“Contoh, umpamanya kami barusan mengecek tentang saluran gas, SOP penggunaan gas itu jangan disepelekan, sekecil apapun bisa menjadi riskan. Kemudian SPPG ini kebanyakan baru, tetapi mempunyai pelatihan yang sangat praktis teknis, sehingga mereka adaptasinya cepat. Kami mewawancarai sekitar 30 menit beliau sudah sangat menguasai meskipun baru 5 hari di sini,” ungkapnya.
Erwin menyebutkan pihak pemerintah akan terus menambah keberadaan SPPG di seluruh Indonesia termasuk di Jakarta.
“Untuk di Jakarta keberadaan SPPG akan masih terus ditambah karena masih kurang sekali, masih kurang. Karena kita tidak mengejar kuantitas tetapi kualitas. Jadi kami membuat video video SPPG yang terbaik sehingga menjadikan rujukan kepada tempat-tempat yang lain. Itu strategi yang dibuat oleh penyelenggara demikian,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani berharap SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam bisa dijadikan percontohan untuk SPPG lainnya yang akan beroperasional di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.
“Secara operasional SPPG Kecamatan Kebon Jeruk ini sudah sangat baik, bahan makanan yang digunakan adalah bahan yang segar. Intinya kita sangat bangga haru dan senang atas beroperasionalnya SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah di Kecamatan Kebon Jeruk ini,” kata Rany.
Rany juga menekankan agar SPPG Kebon Jeruk dapat menyiapkan MBG dengan sepenuh hati.
“Penyiapan makanan harus menggunakan hati. Karena saya membayangkan para petugas disini khususnya yang perempuan sebagai seorang ibu meninggalkan anak dan keluarga untuk membuat 3.500 porsi makanan setiap hari itu bukan hal yang mudah dan butuh semangat kebersamaan,” tambah Rany.
Kepala SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah, Siti Rahma Mpd menerangkan SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah berlandaskan pada nilai nilai keislaman sehingga selalu menjaga makanan halal dan higienis sesuai syariat Islam.
“Kami di bawah naungan masjid Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah. Jadi sejarahnya pun memang islami harus kami terapkan. Jumlah relawan nya nanti ada 47 orang. Sedangkan tim intinya ada Kepala SPPG, analisis gizi, dan akuntan itu 3 orang sehingga totalnya 50 orang,” kata Siti Rahma.
Ia menyebutkan pihaknya melakukan proses memasak berbagai menu sajian MBG selalu fresh segar dan lezat sehingga dapat diterima oleh para penerima yakni para pelajar.
“Mulai masak, kami tergantung menu kalau misalnya menunya tidak terlalu banyak menggunakan kompor kami mulai jam 1 dini hari. Namun kalau menu nya agak crowded kami mulai di jam 23.00 WIB, perkiraan hidangan sudah selesai jam 4 atau 5 pagi. Setelah selesai memasak lalu mendinginkan makanan, lalu baru masuk ke bagian pemorsian. Dalam prosesnya kami selalu menjaga higienitas. Menu menunya setiap hari harus bervariasi berbeda agar tidak monoton,” tambah Siti Rahma.
Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah, Yusuf Maulana menjelaskan perihal peresmian SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah memang direncanakan dan ditentukan pada hari Jumat karena kita pilih hari yang baik ya Jumat berkah.
“Sedangkan kalau untuk operasional kita sebenarnya sudah mulai dari hari Selasa lalu, sudah 3 hari kita operasional. Kemudian insya Allah akan dihadiri Wakil DPRD Jakarta Haji Rani dan juga insya allah Walikota Pemerintah Jakarta Barat,” kata Yusuf Maulana.
Yusuf mengungkapkan luas SPPG di Jalan Musyawarah Nomor 57 memiliki dua armada pengantaran MBG. SPPG ini memiliki luas sekitar 600 meter persegi dengan 47 petugas operasional terdiri dari bagian persiapan, bagian pengolahan dan produksi makanan, bagian pencucian perlengkapan makanan dan perlengkapan masak.
“Pengambilan bahan baku sendiri kita ada yang koperasi karena pemerintah sedang menggalakkan inline dapur SPPG dengan koperasi merah putih. Kita ada yang mengambil dari koperasi sekunder dan ada yang dari UMKM. Pekerja pekerja kita juga memang ada yang anggota UMKM juga,” jelas Yusuf Maulana.
Yusuf Maulana juga memastikan untuk takaran MBG untuk yang balita sama usia 6 tahun ke atas itu yang beda takaran nasinya.
Ia mengungkapkan untuk saat ini ada lima sekolah yang menjadi penerima manfaat dan kemungkinan akan terus bertambah kedepannya, lima sekolah tersebut diantaranya adalah SMP 229, SMP 75, SMP 127, SMA 65, SMK Al Huda, dan SMP Al Huda.
“Dalam sehari beroperasi yang sudah berjalan itu bisa menghasilkan 3.547 porsi. Ini baru penerima manfaat siswa+siswa sekolah, SMP ada 3, SMA nya ada 2. Nah kemudian nanti ketika kita sudah berjalan ke 3B, bumil, ibu menyusui sama balita itu akan genap menjadi 4 ribu porsi per hari,” paparnya.
SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah telah memiliki sertifikasi Standart Kualitas Internasional Teraudit, beberapa diantaranya yakni
ISO 45001 adalah standar internasional pertama untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang bertujuan menyediakan kerangka kerja bagi organisasi untuk mengelola risiko dan peluang terkait K3.
ISO 140001 yakni standar sistem manajemen lingkungan (SML) internasional yang memberikan kerangka kerja bagi organisasi untuk mengelola dampak lingkungan mereka secara proaktif.
ISO 9001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang menetapkan persyaratan bagi organisasi untuk memastikan produk dan jasa mereka secara konsisten memenuhi kebutuhan pelanggan dan persyaratan hukum. Dengan menerapkan ISO 9001, organisasi dapat meningkatkan efisiensi proses, kepercayaan pelanggan, daya saing, dan kredibilitas di pasar global. Standar ini dikeluarkan oleh International.
ISO 22000 adalah standar manajemen keamanan pangan (Food Safety Management System/FSMS) internasional yang menetapkan persyaratan agar organisasi di seluruh rantai pasokan makanan dapat mengendalikan dan memastikan keamanan pangan.
Selain itu SPPG Kebon Jeruk juga telah memiliki Sertifikat GMP, Sertifikat Food Safety, Sertifikat HACCP sehingga segala Operasional dan Kualitas Proses, Produksi, sampai distribusi dapat dipastikan berjalan sesuai standart dan aman.
“SPPG ini sudah memiliki tiga standar sertifikasi, yang pertama tentang K3 keselamatan bekerja, yang kedua tentang food safety, yang ketiga tentang standar manajemen mutunya. Ini merupakan SPPG pertama yang beroperasi di Kelurahan Kebon Jeruk,” pungkas Yusuf Maulana.
Hadir pula dalam kegiatan peresmian tersebut sejumlah pejabat dan stakeholder terkait diantaranya yakni Kabaglog Polres Metro Jakarta Barat Jakbar AKBP Tedjo, Dandim 0503/JB diwakili Mayor Inf Abdul Kholik, Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Bur Aqsha Ferdianto, S.E diwakili Kanit Intelkam AKP Bachroni, Koramil 05/KJ Mayor Inf Irwan Triono, Wakil Camat Agus Mulyadi, Lurah Kebon Jeruk Tubagus Masarul Iman, Anggota Intelkam Aiptu Wahyu P, serta Bhabinkamtibmas Kebon Jeruk Bripka Julkarnain dan anggota Babinsa. [*]