Pemda DIY Targetkan, Penataan Ruang Terbuka Hijau Abu Bakar Ali Mulai Akhir 2025

Senin, 6 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti, bicara dalam Diskusi Publik Inovokasia 2025 di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (23/9/2025). (Dok Pemda DIY)

Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti, bicara dalam Diskusi Publik Inovokasia 2025 di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (23/9/2025). (Dok Pemda DIY)

Bagian dari Pengembangan Koridor Sumbu Filosofi Warisan Dunia

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di bekas Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali dapat dimulai pada akhir 2025 atau awal 2026.

Kawasan ini akan menjadi bagian dari pengembangan koridor Sumbu Filosofi, yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menjelaskan bahwa penataan sebenarnya telah dimulai sejak tahun ini dengan penyusunan desain awal oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) bersama pihak konsultan.

“Tahun ini sudah mulai dilakukan penataan. Mudah-mudahan akhir tahun ini atau awal 2026 bisa dilanjutkan,” ujarnya di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Menurut Made, pembangunan RTH di eks lahan parkir Abu Bakar Ali menjadi prioritas setelah area parkir dialihkan ke Ketandan. Selain di kawasan itu, beberapa titik lain juga akan dikembangkan menjadi RTH dengan skala lebih kecil.

Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo, menuturkan bahwa pihaknya kini menyiapkan tahap administratif dan teknis pembangunan, termasuk penyelesaian urusan kekancingan dengan Panitikismo.

“Tahap awalnya kami mengurus kekancingan dulu. Setelah itu baru tindak lanjut berikutnya,” katanya.

DLHK juga tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk kawasan Abu Bakar Ali, namun pelaksanaannya masih menunggu perubahan anggaran dana keistimewaan. Pembangunan fisik ditargetkan dapat dimulai pada 2026.

Selain Abu Bakar Ali, DLHK DIY juga menginventarisasi sejumlah lahan potensial di sepanjang koridor Sumbu Filosofi untuk dikembangkan menjadi RTH.

“Yang kami identifikasi adalah lahan-lahan di kantong tertentu, bukan di tepi jalan langsung,” ujar Kusno. (ihd)

Berita Terkait

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari
Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran
Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional
Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh
Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal
DIY Darurat Kesehatan Mental, 36 Ribu Warga Alami Skizofrenia Berat
Baru 16 dari 168 SPPG di DIY Miliki Sertifikat Higiene, Pemda Percepat Pengawasan
Dana Transfer ke Daerah Rontok Rp170 Miliar, Pemda DIY Siapkan Efisiensi APBD 2026

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:25 WIB

Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal

Berita Terbaru