Dana Transfer ke Daerah Rontok Rp170 Miliar, Pemda DIY Siapkan Efisiensi APBD 2026

Selasa, 7 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Wiyos Santoso. (Joke)

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Wiyos Santoso. (Joke)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus bersiap melakukan efisiensi anggaran pada tahun 2026 setelah pemerintah pusat memangkas Dana Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp170 miliar. Pemangkasan ini membuat total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY turun dari sekitar Rp6 triliun menjadi Rp5,8 triliun.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY, Wiyos Santoso, menjelaskan, pemangkasan dana transfer dari pusat terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia. Pemerintah daerah kini harus menyesuaikan kembali rencana pendapatan dan belanja untuk tahun anggaran 2026.

“Otomatis kita harus belajar efisiensi lagi. Ini terjadi di semua kabupaten dan kota,” ujar Wiyos di Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).

Meskipun menghadapi tekanan fiskal, Pemda DIY memastikan tidak akan memangkas anggaran untuk sektor pendidikan. Wiyos menegaskan, alokasi untuk pendidikan tetap dipertahankan minimal 20 persen dari total APBD, sesuai ketentuan mandatory spending.

“Kita tetap harus memenuhi belanja wajib untuk pendidikan. Dari total APBD Rp5,8 triliun, kita hitung kembali berapa yang harus disiapkan agar proporsinya tetap terpenuhi,” ujarnya.

Upaya efisiensi akan difokuskan pada pos belanja operasional, seperti pengadaan alat tulis kantor (ATK), biaya konsumsi rapat, hingga perjalanan dinas. Pemda juga akan melakukan konsolidasi di tingkat sekretariat dan direktorat guna menyesuaikan dengan keterbatasan anggaran yang ada.

“Belanja operasional kantor seperti ATK, rapat, makan-minum, dan perjalanan dinas akan kita efisiensi lagi karena kalau dana transfernya berkurang, otomatis harus disesuaikan,” kata Wiyos.

Selain efisiensi internal, Pemda DIY juga tengah mengevaluasi potensi peningkatan pendapatan daerah untuk menjaga stabilitas fiskal, terutama pada program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik. (ihd)

Berita Terkait

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari
Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran
Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional
Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh
Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal
DIY Darurat Kesehatan Mental, 36 Ribu Warga Alami Skizofrenia Berat
Baru 16 dari 168 SPPG di DIY Miliki Sertifikat Higiene, Pemda Percepat Pengawasan
7.000 Pelari Ramaikan Malioboro Run 2025, Jogja Punya Event Lari Berstandar Dunia

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Pemda DIY Matangkan Pembangunan PSEL Piyungan, Target Olah 1.000 Ton Sampah per Hari

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:50 WIB

Gerakan Masyarakat Jadi Penopang Utama Jogja Tetap Damai dan Toleran

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Inflasi DI Yogyakarta Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Pangan Nasional

Selasa, 14 Oktober 2025 - 14:25 WIB

Perkuat Kolaborasi, Pemda DIY Bangun Ekosistem Kesehatan Mental yang Tangguh

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Kecelakaan Bentor Kembali Terjadi, Pemda DIY Desak Penertiban Transportasi Ilegal

Berita Terbaru