Cuaca Ekstrem Mengintai, Yogyakarta Tambah 26 Alat Peringatan Dini di Sungai

Sabtu, 20 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat (Joke)

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat (Joke)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pemerintah Kota Yogyakarta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim hujan 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan langkah mitigasi, mulai dari penambahan alat peringatan dini hingga pelatihan di kampung rawan bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, menegaskan bahwa musim hujan kali ini berpotensi memunculkan cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya sudah mengingatkan potensi peralihan musim sejak Agustus lalu. Dampak awal terlihat dari rumah roboh, pohon tumbang, hingga genangan di sejumlah titik.

Menurutnya, periode September–November 2025 diperkirakan menjadi fase paling rawan. Untuk mengantisipasi, BPBD mengandalkan 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang tersebar di berbagai kemantren. Masyarakat di KTB sudah dibekali simulasi evakuasi, pelatihan mitigasi, dan pemanfaatan sarana pendukung.

Dari sisi teknologi, Yogyakarta kini memiliki 26 unit Early Warning System (EWS) di tiga sungai besar: Code, Winongo, dan Gajahwong. Tahun ini, sembilan unit otomatis baru dipasang untuk menggantikan sistem manual. Simulasi penggunaan EWS akan digelar Oktober mendatang.

Selain itu, kesiapsiagaan juga melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD):

  • Dinas PUPKP memperbaiki drainase dan talud rawan longsor.

  • DLH memangkas pohon besar di jalan protokol.

  • Pembersihan selokan dilakukan agar aliran air lebih lancar.

Pemetaan BPBD menunjukkan kerentanan bencana tersebar di hampir seluruh kemantren.

  • Banjir/genangan: bantaran Sungai Code (Gondokusuman, Jetis, Gedongtengen), Winongo (Tegalrejo, Ngampilan, Mantrijeron), Gajahwong (Umbulharjo, Kotagede, sekitarnya).

  • Tanah longsor: Kotagede, Umbulharjo, Kraton.

  • Pohon tumbang: jalur protokol dengan pepohonan besar, seperti Jalan Kusumanegara, Wahid Hasyim, dan Kyai Mojo.

“Pertahanan pertama ada pada kesadaran kita sendiri. Jangan menunggu bencana datang. Segera laporkan ke petugas jika melihat potensi bahaya,” ujar Nur Hidayat, Jumat (19/9/2025).

BPBD juga menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/1155 tentang kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Surat ini ditujukan kepada masyarakat dan KTB sebagai panduan mitigasi. “Tanpa partisipasi warga, penanganan bencana tidak akan maksimal,” kata Iswari Mahendrarko, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD. (ihd)

Berita Terkait

UMY Gelar Student Fair 2025, Inovasi dan Penguatan Identitas Mahasiswa
UMY Terangi Bumi Perkemahan Wisata Gunungkidul dengan PLTS
Pemkot Yogyakarta Bentuk Tim Reaksi Cepat Jemput Sampah Rumah Tangga
Pemda DIY Ngebut, Uji Coba Bus Listrik Masuki Rute Ketiga, Layani Jombor-Malioboro
Pemkot Yogya dan Dunia Usaha Gotong Royong Bedah Rumah Warga
SD Muhammadiyah Danunegaran Galang Dana Renovasi, Wakil Wali Kota: Penting, Sekolah Nyaman
UMY Gagas Desa Wisata Zero Waste, Model Kelola Sampah Berbasis Komunitas
Sungai Bersih Wujudkan Falsafah Hamemayu Hayuning Bawono

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:50 WIB

UMY Gelar Student Fair 2025, Inovasi dan Penguatan Identitas Mahasiswa

Rabu, 1 Oktober 2025 - 03:12 WIB

UMY Terangi Bumi Perkemahan Wisata Gunungkidul dengan PLTS

Selasa, 23 September 2025 - 10:01 WIB

Pemkot Yogyakarta Bentuk Tim Reaksi Cepat Jemput Sampah Rumah Tangga

Senin, 22 September 2025 - 17:38 WIB

Pemda DIY Ngebut, Uji Coba Bus Listrik Masuki Rute Ketiga, Layani Jombor-Malioboro

Senin, 22 September 2025 - 17:20 WIB

Pemkot Yogya dan Dunia Usaha Gotong Royong Bedah Rumah Warga

Berita Terbaru

Politik

Sinergi Hebat! Polres dan Pemkab Bantul Rayakan HUT TNI

Minggu, 5 Okt 2025 - 20:20 WIB