Eko Suwanto: Optimalisasi Aset Pemda Jadi Jalan Tambahan PAD DIY

Jumat, 7 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan Eko Suwanto. (Dok DPRD DIY)

Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan Eko Suwanto. (Dok DPRD DIY)

JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Suwanto, mendukung langkah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset milik daerah sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Kebijakan itu dinilai sebagai terobosan penting di tengah pemangkasan anggaran daerah sebesar Rp753 miliar dalam Rancangan APBD Tahun 2026.

“Terobosan Pemda DIY dalam menyikapi pemangkasan anggaran dengan mengoptimalkan aset daerah patut diseriusi. Kita apresiasi Pemda tidak menaikkan pajak daerah. Pemanfaatan aset bisa dilakukan melalui sewa atau skema lain yang memberi tambahan PAD, sepanjang sesuai peraturan perundang-undangan,” ujar Eko Suwanto, Kamis (6/11/2025).

Eko menilai, pengelolaan aset yang tepat dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah di tengah berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat.

Ia mendorong Pemda DIY melakukan inventarisasi menyeluruh terhadap aset tanah dan bangunan yang dimiliki agar pemanfaatannya lebih terarah dan produktif.

“Setelah data lengkap, perlu disusun perencanaan yang matang dan serius,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan aset Pemda DIY seperti Hotel Mutiara yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menilai hal tersebut mencerminkan hilangnya potensi ekonomi yang bisa diperoleh daerah.

“Kita kehilangan opportunity cost. Banyak aset belum dikelola optimal. Selain optimalisasi aset, Pemda juga harus melakukan reformasi terhadap BUMD agar kontribusinya bagi pelayanan publik dan PAD meningkat,” ujarnya.

Eko juga menyoroti dampak nyata dari pemangkasan anggaran yang mencapai Rp753 miliar terhadap perekonomian daerah.

“Anggaran sebesar itu seharusnya bisa menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Dengan dipangkas, daya ungkit ekonomi daerah melemah dan peluang kerja berkurang. Ini tentu berdampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi rakyat,” kata Eko. (ihd)

Berita Terkait

Jaminan Kesehatan di Jogja Capai 99 Persen, DPRD Dorong Pemerataan bagi Warga Rentan
DPRD Kota Yogyakarta Pastikan Perlindungan BPJS bagi Kader Posyandu Tetap Berlanjut
Hidupkan Pasar Sentul, DPRD Desak Pemkot Yogyakarta Cari Solusi Sepinya Pujasera
DPRD Yogyakarta Dorong Penguatan Unit Layanan Disabilitas untuk Kesetaraan Kerja
Warga Gondolayu Lor Jadi Teladan Pengelolaan Sampah Mandiri
DPRD DIY Dorong Penanganan Cepat Infrastruktur Rawan di Srimulyo
Perdagangan Daging Anjing di DIY Masih Berlangsung, Belum Ada Payung Hukum Tegas
Komisi D DPRD DIY Desak BPJS Fasilitasi Layanan Cancer Center PKU Gamping

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 19:34 WIB

Eko Suwanto: Optimalisasi Aset Pemda Jadi Jalan Tambahan PAD DIY

Jumat, 7 November 2025 - 19:15 WIB

DPRD Kota Yogyakarta Pastikan Perlindungan BPJS bagi Kader Posyandu Tetap Berlanjut

Kamis, 6 November 2025 - 10:05 WIB

Hidupkan Pasar Sentul, DPRD Desak Pemkot Yogyakarta Cari Solusi Sepinya Pujasera

Rabu, 5 November 2025 - 22:16 WIB

DPRD Yogyakarta Dorong Penguatan Unit Layanan Disabilitas untuk Kesetaraan Kerja

Selasa, 4 November 2025 - 18:51 WIB

Warga Gondolayu Lor Jadi Teladan Pengelolaan Sampah Mandiri

Berita Terbaru