Kunjungan kerja dalam daerah Komisi B DPRD DIY ke Koperasi Merah Putih Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman, Jumat (12/9/2025). (Joke)
JOGJAOKE.COM, Sleman – Komisi B DPRD DIY melakukan kunjungan kerja dalam daerah ke Koperasi Merah Putih Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman, Jumat (12/9/2025). Kegiatan ini bertujuan meninjau langsung perkembangan koperasi sekaligus mendorong penguatan kelembagaan ekonomi kerakyatan di DIY.
Kunjungan kerja dalam daerah Komisi B DPRD DIY ke Koperasi Merah Putih Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman, Jumat (12/9/2025). (Joke)
Kunjungan dipimpin Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari, didampingi Sekretaris Komisi B Wildan Nafis serta sejumlah anggota. Hadir pula perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Dinas Perindag DIY, Biro Perekonomian DIY, serta pemerintah Kabupaten Sleman dan Kalurahan Sidomulyo.
“Kami mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan pengurus Koperasi Merah Putih Sidomulyo. Harapannya koperasi ini bisa menjadi contoh pengelolaan yang profesional, transparan, dan berdampak pada kesejahteraan anggota,” kata Andriana.
Ia menambahkan, DPRD mendorong penguatan kelembagaan, digitalisasi, dan pemenuhan sumber daya agar koperasi mampu bersaing di tengah perkembangan zaman.
Menurut Andriana, kunjungan lapangan semacam ini penting untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. “Hasilnya bisa menjadi dasar bagi kebijakan maupun payung hukum, termasuk kemungkinan peraturan daerah yang lebih mendukung pengembangan koperasi,” ujarnya.
Ketua Koperasi Merah Putih Sidomulyo, Sigit, menjelaskan koperasi yang dipimpinnya telah ditetapkan sebagai salah satu dari tiga koperasi percontohan di Sleman.
Dengan pendekatan realistis, koperasi mengembangkan unit usaha yang mengutamakan kekuatan lokal, termasuk melalui divisi digital kreatif untuk pemasaran beras dan produk UMKM Sidomulyo.
“Kami ingin koperasi ini menjadi rumah tumbuh bersama bagi pelaku UMKM lokal. Namun, tantangan utama masih pada permodalan. Dukungan berupa barang memang ada, tetapi operasional sebagian besar masih harus dibayar tunai,” ujar Sigit.
Kunjungan ini diharapkan memperkuat sinergi pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat dalam membangun koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan di DIY. (ihd)