JOGJAOKE.COM, Yogyakarta – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa menjaga kebersihan sungai merupakan bagian dari falsafah hidup Jawa, hamemayu hayuning bawono, yang telah diakui UNESCO.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Bersih-Bersih Sungai dan Tebar Benih Ikan di Sungai Code, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta, Jumat (19/9).
Menurut Sri Sultan, konsep hamemayu hayuning bawono menekankan pentingnya keselamatan alam yang hanya dapat terwujud melalui kebijakan dan tindakan manusia. Karena itu, sungai yang bersih harus dijaga bersama, tanpa tawar menawar.
“Saya berharap Sungai Code bisa menjadi contoh nasional. Kesadaran masyarakat sangat penting agar kali ini tetap bersih,” ujarnya.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, serta perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.
Kepala BBWS Serayu Opak, Maryadi Utama, mengingatkan bahwa sungai adalah sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan.
Menurut Maryadi, sungai yang bersih dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian, perikanan, maupun rumah tangga. Sebaliknya, sungai yang dipenuhi sampah akan menjadi sumber penyakit dan memicu bencana banjir.
“Sungai adalah aset berharga yang harus dijaga bersama. Kegiatan ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran kolektif,” katanya. (ihd)