JOGJAOKE.COM, Umbulharjo — Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB), serta Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta mendorong perempuan untuk rutin melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan tes HPV DNA. Langkah ini ditempuh sebagai upaya pencegahan kanker serviks yang kasusnya masih ditemukan di masyarakat.
Sejak Januari hingga Agustus 2025, tercatat 89 kasus kanker serviks di Kota Yogyakarta. Pemerintah menargetkan pemeriksaan dini pada 2.283 perempuan sepanjang tahun 2025. Layanan pemeriksaan HPV DNA co testing IVA kini tersedia gratis di seluruh Puskesmas setiap hari Rabu, termasuk skrining payudara klinis (SADANIS).
Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah, menekankan pentingnya kesadaran deteksi dini. “Masyarakat sering berpikir kalau dites malah ketahuan sakit. Padahal justru dengan skrining sejak dini, pencegahan bisa dilakukan lebih cepat,” ujarnya pada kegiatan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Kantor PKK Kota Yogyakarta, Kamis (25/9).
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr Iva Kusdyarini, menjelaskan pemeriksaan HPV DNA kini menjadi metode utama dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) eliminasi kanker serviks. Selain skrining, vaksinasi HPV bagi siswi kelas 5 SD juga terus berjalan, dan ke depan diupayakan menyasar anak laki-laki karena HPV dapat menyerang pria maupun wanita.
Salah satu peserta, Novi, anggota Pokja I TP PKK Kota Yogyakarta, menilai sosialisasi ini sangat membantu kader PKK kelurahan untuk mengajak masyarakat lebih peduli kesehatan reproduksi. “Sosialisasi harus masif, tidak cukup hanya di tingkat kota. Perlu melibatkan organisasi perempuan dan relawan,” katanya.
Masyarakat dapat mendaftar pemeriksaan gratis melalui tautan bit.ly/pendaftaranhpvdnakotayk. Pemerintah berharap program ini dapat menekan angka kasus kanker serviks di Yogyakarta yang saat ini masih relatif tinggi. (ihd)