JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pemerintah Kota Yogyakarta memperkuat upaya pencegahan kebakaran dengan mengintensifkan program inspeksi dan proteksi kebakaran di berbagai bangunan gedung.
Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan kota yang aman dan nyaman dari ancaman risiko kebakaran, sejalan dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Taokhid, mengatakan, sejak 2021 pihaknya telah menjalankan program inspeksi kebakaran terhadap 40 bangunan menengah ke atas setiap tahun.
Namun, hasil evaluasi menunjukkan masih banyak gedung yang belum memenuhi standar keselamatan kebakaran.
“Dari hasil inspeksi, hanya sekitar 12 persen gedung yang memenuhi standar fasilitas proteksi dan keberfungsian sarana. Sementara itu, 45,96 persen sudah memenuhi sebagian besar ketentuan, dan 42,78 persen sisanya masih belum memenuhi standar,” ujar Taokhid dalam kegiatan Siprotex Award 2025, Kamis (6/11/2025).
Menurut Taokhid, penghargaan Siprotex Award menjadi bentuk apresiasi bagi gedung yang telah memenuhi ketentuan keselamatan kebakaran.
Tahun ini, tiga bangunan yang menerima penghargaan ialah Swiss-Belboutique Hotel (juara I), Kantor OJK Yogyakarta (juara II), dan Royal Dharmo Hotel (juara III).
“Diharapkan penghargaan ini dapat menjadi contoh bagi pengelola gedung lain untuk meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan kebakaran, apalagi Yogyakarta merupakan kota pariwisata yang menjadi pintu masuk wisatawan,” katanya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, mengatakan kegiatan Siprotex Award juga menjadi momentum untuk memotivasi para pengelola gedung agar melengkapi sarana pemadam kebakaran.
Berdasarkan data Damkarmat, dari 40 gedung yang diperiksa, baru 12 di antaranya memiliki peralatan pemadam kebakaran yang layak.
“Kami memahami ada keterbatasan anggaran. Karena itu, sosialisasi mengenai mitigasi kebakaran terus kami intensifkan,” ujar Wawan.
Pemkot Yogyakarta juga tengah menambah lokasi unit pemadam kebakaran baru. Rencana penempatan berada di sekitar Balai Kota dekat Mandalakrida, di kawasan Kiai Mojo, serta satu lokasi di Alun-alun Utara yang saat ini masih menunggu izin dari pihak Kraton.
“Penambahan lokasi ini bagian dari strategi pencegahan dini agar potensi kebakaran dapat dimitigasi lebih cepat,” katanya.
Sementara itu, General Manager Royal Dharmo Hotel Yogyakarta, Joko, menegaskan komitmen pihaknya terhadap keselamatan dengan terus memperbarui peralatan proteksi kebakaran.
“Prinsip kami sederhana: lebih baik mengeluarkan Rp1 juta untuk pencegahan, daripada rugi puluhan miliar karena kebakaran,” ujarnya. (ihd)






