JOGJAOKE.COM, Kulon Progo — Kasus keracunan ratusan pelajar di Kapanewon Wates, Kulon Progo, pada akhir Juli lalu dipastikan berasal dari makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasil uji laboratorium menunjukkan makanan tersebut terkontaminasi tiga jenis bakteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, menjelaskan banyak faktor yang memungkinkan bakteri masuk dalam makanan. Kontaminasi bisa terjadi sejak tahap pencucian, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Proses panjang dengan jumlah porsi mencapai 3.000 dalam satu SPPG meningkatkan risiko kontaminasi. Apalagi pengolahan dilakukan sejak malam hingga dini hari, baru didistribusikan pagi,” ujar Budi, Rabu (20/8/2025).
Ia menilai jumlah porsi sebaiknya dibagi ke beberapa SPPG agar risiko lebih terkendali. Namun, Dinkes Kulon Progo tidak memiliki kewenangan langsung karena MBG merupakan program pusat. “Kami hanya bisa memberi imbauan dan pendampingan, termasuk meminta guru di sekolah memeriksa kondisi makanan sebelum dibagikan,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kulon Progo, Arif Mustofa, menambahkan pihaknya dapat memberikan pelatihan bagi juru masak SPPG agar tetap memenuhi standar higienitas.
Meski demikian, potensi kelalaian tetap ada mengingat besarnya jumlah makanan yang diolah.
“Sekolah juga berperan penting memastikan kebersihan pelajar, misalnya dengan cuci tangan sebelum makan,” ujarnya. (ihd)