JOGJAOKE.COM, Jogja – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menegaskan kesiapannya menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini.
“Kami terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan, sesuai peringatan dari BMKG bahwa peralihan dari kemarau ke penghujan sudah terjadi sejak awal,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, dalam konferensi pers di Kantor Dinkominfosan Kota Yogyakarta, Kamis (18/9).
Ia menyampaikan bahwa sejak Agustus sejumlah kejadian telah dipicu oleh hujan deras, mulai dari rumah roboh, pohon tumbang, hingga genangan air di beberapa titik.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah membina 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB) dengan berbagai pelatihan, mulai dari penanggulangan bencana, mitigasi risiko, hingga simulasi jalur evakuasi. Tahun ini, Kota Yogyakarta juga menambah sembilan unit Early Warning System (EWS) otomatis, melengkapi 17 unit manual yang sudah ada.

“EWS ini dipasang di tiga sungai besar: Code, Winongo, dan Gajahwong. Pada Oktober mendatang juga akan digelar simulasi penggunaan EWS untuk memantau ketinggian air sungai,” jelas Nur Hidayat.
Selain BPBD, upaya pencegahan melibatkan sejumlah dinas terkait. Dinas Pekerjaan Umum memperbaiki drainase serta talud di lokasi rawan longsor, sementara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan pemangkasan pohon besar guna mengurangi risiko tumbang.
“Kalau rumah sudah terlihat rapuh sebaiknya segera diperbaiki. Pohon yang miring sebaiknya ditebang lebih awal. Jika ada potensi bahaya, segera laporkan. Pertahanan awal ada pada diri kita sendiri,” tegasnya.
Berdasarkan pemetaan BPBD, wilayah bantaran Sungai Code, Winongo, dan Gajahwong menjadi daerah rawan banjir. Kawasan yang termasuk dalam peta kerawanan tersebut antara lain Gondokusuman, Jetis, Tegalrejo, dan Umbulharjo. Ancaman longsor juga teridentifikasi di tebing wilayah Kotagede dan Kraton, sementara jalur protokol seperti Jalan Kusumanegara dan Jalan Kyai Mojo berpotensi rawan pohon tumbang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Iswari Mahendrarko, menambahkan bahwa pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/1155 tentang kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem.
“Surat edaran ini diterbitkan untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh masyarakat agar bersama-sama mengurangi risiko bencana,” pungkas Iswari.(*)