Gol tunggal gelandang Zidane Iqbal pada menit ke-75 memastikan kemenangan Irak sekaligus mengunci langkah skuad “Garuda”. Hasil ini membuat Indonesia tertahan di posisi juru kunci Grup B tanpa poin dari dua pertandingan. Sebelumnya, Indonesia juga dikalahkan Arab Saudi 2-3.
Kekalahan tersebut memupus peluang Indonesia untuk melaju ke putaran kelima, apalagi hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026, sementara posisi runner-up akan bertarung di babak tambahan.
Dominasi Irak
Sejak awal laga, Irak tampil menekan. Namun, justru Indonesia lebih dulu mendapat peluang berbahaya melalui tendangan Thom Haye pada menit ke-9 yang masih melenceng tipis. Haye kembali menciptakan peluang lima menit kemudian lewat umpan tarik kepada Mauro Zijlstra, tetapi bola dapat dipatahkan pertahanan Irak.
Kesempatan lain datang pada menit ke-33 melalui Eliano Reinders, namun penyelesaiannya belum tepat sasaran. Menjelang akhir babak pertama, tendangan bebas Dean James juga masih menyamping dari gawang Irak. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, permainan Indonesia sedikit menurun. Irak mulai menemukan ritme permainan dan mengancam lewat Youssef Amyn pada menit ke-58. Indonesia sempat membalas lewat Kevin Diks pada menit ke-65, tetapi tembakannya masih bisa diamankan kiper Jalal Hasan.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-75. Zidane Iqbal, yang beroperasi di lini tengah Irak, melepaskan tendangan mendatar ke pojok kanan gawang yang tak mampu dijangkau kiper Indonesia.
Upaya Terakhir
Tertinggal satu gol, Indonesia berupaya menekan di sisa waktu. Ole Romeny dan Reinders mencoba membongkar pertahanan Irak, tetapi peluang yang tercipta tak berbuah hasil.
Irak harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Zaid Tahseen menerima kartu kuning kedua pada masa tambahan waktu (90+9’). Namun, keunggulan satu gol tetap bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Kemenangan ini membuka jalan Irak untuk bersaing di puncak klasemen Grup B. Mereka kini mengemas tiga poin dari satu pertandingan, di bawah Arab Saudi yang sudah memainkan dua laga.
Bagi Indonesia, dua kekalahan awal menjadi sinyal perlunya evaluasi menyeluruh di bawah asuhan Patrick Kluivert untuk menatap ajang berikutnya di level Asia. (ihd)






