JOGJAOKE.COM, Mantrijeron – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI) Tim Penggerak PKK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan apresiasi tinggi kepada TP PKK Kelurahan Suryodiningratan. Apresiasi itu disampaikan Ketua Pokja 1 TP PKK DIY, Atik Wulandari, saat kunjungan lapangan pada Selasa (30/9/2025).
Menurut Atik, program yang dijalankan di Suryodiningratan mencerminkan kesungguhan kader PKK dalam mendukung pola asuh anak dan remaja yang adaptif di tengah gempuran teknologi. “Kami melihat inovasi dan konsistensi yang luar biasa. Program ini bukan hanya bermanfaat bagi anak dan remaja, tetapi juga memperkuat ketahanan keluarga,” ujarnya.
Atik menekankan, pola asuh digital tidak cukup dengan membatasi gawai. Keluarga harus menjadi benteng utama dalam menanamkan nilai moral, budaya, serta keterampilan hidup agar anak tidak mudah terpengaruh dampak negatif dunia maya. Ia berharap program Suryodiningratan dapat menjadi rujukan bagi kelurahan lain di Kota Yogyakarta maupun DIY.

Kunjungan tim Monev turut disambut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, mewakili Wali Kota Yogyakarta. Hadir pula Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Dwikisworo Setyowireni, dan Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah.
Dalam pemaparannya, Yunianto menjelaskan sejumlah program unggulan yang telah dijalankan, antara lain Keluarga Indonesia Sejahtera Harmonis (KISAH), Anti Trafficking (KIAT), Lindungi Anak terhadap Kekerasan Seksual (KILAS), Sehat Anti Narkoba (KRISNA), Kesadaran Bela Negara, serta Sadar Administrasi Kependudukan (KISAK).
Program KISAH digerakkan melalui layanan konseling keluarga, bimbingan perkawinan, hingga sekolah lansia. KIAT menitikberatkan pada peningkatan kapasitas kader mencegah eksploitasi dan perdagangan orang, sementara KILAS mendorong kesadaran publik tentang bahaya kekerasan seksual anak. Adapun KRISNA diwujudkan lewat forum Cegah dan Brantas Narkoba, sedangkan KISAK menekankan pentingnya administrasi kependudukan sebagai hak dasar warga.
Selain itu, Suryodiningratan juga mengembangkan kegiatan berbasis budaya, seperti Festival Dolanan Tradisional dan Coret Maret bersama komunitas seni. “Kegiatan ini menjadi bentuk parenting budaya untuk menumbuhkan karakter positif anak, cinta tanah air, sekaligus melestarikan kearifan lokal,” kata Yunianto.
Ia berharap hasil monev ini semakin memacu semangat kader PKK dalam mewujudkan pola asuh anak dan remaja yang adaptif di era digital. (ihd)