JOGJAOKE.COM, Yogyakarta— Sebuah foto kertas berisi keresahan pelajar terkait rencana pemangkasan anggaran Trans Jogja viral di media sosial. Tulisan tangan di kertas ukuran folio itu dipasang di halte Trans Jogja, Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, dan ditujukan kepada DPRD DIY.
“Yth DPRD DIY, kalau anggaran Trans Jogja dipangkas, kami pulang sekolah naik apa? Pelajar sekolah tidak mendapat tunjangan mobil dinas! #saveTJ,” demikian bunyi tulisan dalam foto yang diunggah akun X @merapi_uncover, Selasa (26/8/2025).
Menanggapi keresahan publik, Ketua Komisi C DPRD DIY, Nur Subiyantoro, menegaskan tidak ada pemangkasan anggaran Trans Jogja. Ia menyebut yang terjadi adalah pergeseran anggaran dalam APBD murni 2026 untuk menyesuaikan prioritas pembangunan.
“Kami luruskan, tidak ada pemangkasan. Anggaran hanya digeser untuk kebutuhan lain yang juga penting, seperti perbaikan jalan. Nanti akan kita penuhi kembali pada perubahan APBD di tahun yang sama jika masih dibutuhkan,” kata Nur.
Dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026, DPRD DIY merencanakan pergeseran sekitar Rp 6,8 miliar dari total subsidi Trans Jogja yang semula Rp 87 miliar. Dengan demikian, subsidi tetap berada di kisaran Rp80 miliar.
Nur menambahkan, subsidi transportasi umum tetap menjadi perhatian DPRD. Namun, kondisi keuangan daerah menuntut pengetatan. “Kita sudah 17 tahun memberi subsidi Trans Jogja. Anggaran tetap besar, tapi di sisi lain jalan provinsi banyak yang rusak dan butuh segera diperbaiki,” ujarnya.
Ia menegaskan DPRD tetap mendukung transportasi umum sebagai solusi kemacetan di Yogyakarta. Namun, sarana penunjang seperti jalan dan lampu lalu lintas juga memerlukan alokasi anggaran. “Transportasi itu bukan hanya angkutan. Infrastruktur juga bagian penting yang tidak bisa diabaikan,” pungkasnya. (ihd)