Pemprov Lampung Siapkan Strategi Produksi hingga Pasca Panen untuk Dorong Ekspor Kopi

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JOGJAOKE.COM, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perkebunan Provinsi Lampung terus mengembangkan inovasi budidaya kopi untuk meningkatkan produksi sekaligus memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Ir. Yuliastuti, M.T.A, memaparkan berbagai langkah strategis yang dijalankan sepanjang tahun 2025, termasuk penerapan sistem budidaya pagar pada tanaman kopi robusta.

“Sistem pagar memungkinkan jarak tanam lebih rapat sehingga populasi pohon per hektare dapat meningkat dua kali lipat. Jika sebelumnya rata-rata 2.000–2.500 batang per hektare, kini bisa mencapai 4.000 batang. Dengan asumsi satu pohon menghasilkan satu kilogram kopi, maka produksi dapat meningkat hingga 4 ton per hektare,” jelas Yuliastuti saat konferensi pers bersama media di Ruang Video Confrence Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Kamis (28/8/2025).

Berdasarkan data BPS Lampung 2025, luas areal perkebunan kopi di Lampung mencapai 152.507 hektare, dengan rincian: Tanaman belum menghasilkan: 6.800 hektare, Tanaman menghasilkan: 138.000 hektare dan Tanaman tua dan rusak: 6.800 hektare.

Produksi rata-rata kopi Lampung saat ini sekitar 120.377 ton per tahun, atau masih di bawah 2 ton per hektare. Namun, sejumlah petani binaan sudah mampu menghasilkan hingga 3,5 ton per hektare melalui teknik budidaya yang lebih intensif.

Yuliastuti menjelaskan, untuk tanaman tua dan rusak dilakukan program replanting (peremajaan) dengan metode sambung samping. Sementara tanaman yang belum menghasilkan diberi perlakuan khusus agar cepat berproduksi.

Dinas Perkebunan Provinsi Lampung melalui dukungan penuh dari Gubernur Rahmat Mirzani Dajusal telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan demplot (lahan percontohan) kopi sistem pagar di Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus. Lahan percontohan ini diharapkan menjadi rujukan bagi petani dalam menerapkan pola tanam intensif, termasuk penggunaan pupuk organik dan teknik pemangkasan yang tepat.

Selain itu, pemerintah juga mendorong penggunaan metode petik merah untuk menjaga kualitas biji kopi serta mengarahkan petani agar tidak menjemur hasil panen di atas tanah secara langsung. Pemerintah menyediakan bantuan berupa terpal, alat penggiling (grinder), dan huller untuk meningkatkan kualitas pasca panen.

Tidak hanya fokus pada produksi, Dinas Perkebunan Lampung juga menyiapkan program hilirisasi kopi berupa pelatihan roasting, pengemasan (packaging), dan akses pasar yang melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Menurut data BPS, nilai ekspor kopi Lampung pada 2025 mencapai lebih dari USD 400 juta, dengan tujuan utama Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa.

“Dengan inovasi budidaya, peremajaan tanaman, dan penguatan hilirisasi, kami menargetkan peningkatan signifikan baik dari sisi volume maupun nilai ekspor kopi Lampung. Hal ini juga sejalan dengan program Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif, mandiri, dan inovatif,” tutur Yuliastuti.

Meski kopi robusta menjadi komoditas unggulan, Lampung juga mulai mengembangkan kopi arabika di Kabupaten Lampung Barat, khususnya di Kecamatan Sekincau pada ketinggian 1.000–1.200 mdpl. Namun, karakteristik kopi robusta yang kuat tetap menjadi identitas utama Lampung di pasar nasional maupun internasional.(Nad)

Sumber: Dinas Kominfotik Provinsi Lampung

Berita Terkait

Dukungan Penuh Pemprov dan BGN Antarkan Lampung Raih Capaian Tertinggi Program MBG
Pemprov Lampung Tindak Lanjuti Inpres No. 17 Tahun 2025 tentang Pembangunan Fisik Koperasi Desa Merah Putih
Pemprov Lampung: Sinergi Media dan Aparat Penting untuk Sukseskan Program Pembangunan
Hari Pahlawan Nasional 2025, Pemprov Lampung Teguhkan Semangat Melanjutkan Perjuangan
Yayasan Jantung Indonesia Lampung dan Dinkes Bersinergi Edukasi Masyarakat Soal Kesehatan Jantung
Pemprov Lampung Bangun Sinergi Enam Pilar Pembangunan Melalui Forum Coffee Morning
Gubernur Lampung: Media Berperan Strategis Jaga Iklim Investasi dan Transparansi Daerah
Wagub Lampung Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Promosi dan Pemajuan Kebudayaan Daerah

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 16:18 WIB

Dukungan Penuh Pemprov dan BGN Antarkan Lampung Raih Capaian Tertinggi Program MBG

Senin, 10 November 2025 - 15:49 WIB

Pemprov Lampung Tindak Lanjuti Inpres No. 17 Tahun 2025 tentang Pembangunan Fisik Koperasi Desa Merah Putih

Senin, 10 November 2025 - 14:57 WIB

Pemprov Lampung: Sinergi Media dan Aparat Penting untuk Sukseskan Program Pembangunan

Senin, 10 November 2025 - 10:29 WIB

Hari Pahlawan Nasional 2025, Pemprov Lampung Teguhkan Semangat Melanjutkan Perjuangan

Minggu, 9 November 2025 - 21:20 WIB

Yayasan Jantung Indonesia Lampung dan Dinkes Bersinergi Edukasi Masyarakat Soal Kesehatan Jantung

Berita Terbaru