JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Pemerintah Kota Yogyakarta menggencarkan program Jogja Zero Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) dengan menertibkan sejumlah titik yang selama ini luput dari pengawasan. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran penertiban adalah kompleks Makam Purbo Kusumanegara.
Dalam operasi tersebut, petugas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta menemukan seorang gelandangan yang menyamar sebagai juru kunci makam.
“Saat penertiban di Makam Purbo Kusumanegara, kami menemukan warga Sleman yang mengaku sebagai juru kunci, tetapi tidak bisa menunjukkan surat penugasan atau bukti apa pun,” ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Erva Wifata, Senin (13/10/2025).
Menurut Erva, warga tersebut kemudian bersedia untuk tidak lagi bermalam di area makam dan hanya berada di lokasi pada siang hari.
Selain menemukan gelandangan yang menyamar, petugas juga mendapati seorang ibu dan anak yang tinggal di kawasan makam.
Dari pengakuannya, keluarga tersebut sebelumnya memiliki rumah di kawasan Sayidan, tetapi terpaksa dijual karena alasan ekonomi.
“Mereka sempat mengontrak rumah, namun karena kesulitan finansial akhirnya memilih tinggal di area makam,” kata Erva.
Penertiban ini merupakan bagian dari langkah Pemkot Yogyakarta untuk menata kembali kawasan publik dan mengurangi jumlah gelandangan serta pengemis di wilayah kota.
Program Jogja Zero Gepeng menargetkan penanganan menyeluruh, mulai dari rehabilitasi sosial hingga pemberdayaan ekonomi bagi warga yang terdampak. (ihd)






