JOGJAOKE.COM, Yogyakarta — Komisi B DPRD Kota Yogyakarta mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta segera mengambil langkah konkret untuk menghidupkan kembali aktivitas di Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Pasar Sentul yang kini sepi pembeli.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Munazar, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi para pedagang yang mengeluhkan minimnya pengunjung sejak dipindahkan ke lokasi baru di kawasan rooftop Pasar Sentul.
“Jangan sampai kita sudah melakukan revitalisasi pasar, tetapi pedagang justru lesu. Ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Munazar, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, lemahnya promosi serta tidak strategisnya lokasi Pujasera di lantai atas menjadi penyebab utama sepinya aktivitas perdagangan. Sejumlah pedagang bahkan dikabarkan memilih menutup lapak dan berpindah ke tempat lain karena tidak sanggup menanggung kerugian.
Munazar mendesak agar Pemkot Yogyakarta lebih proaktif melakukan penguatan promosi dan penyelenggaraan kegiatan di kawasan Pasar Sentul. Ia mengusulkan agar pasar tersebut dijadikan lokasi rutin berbagai kegiatan, tidak hanya oleh Dinas Perdagangan, tetapi juga oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
“Kalau Pasar Sentul bisa dijadikan lokasi kegiatan rutin, akan ada arus pengunjung yang menghidupkan kembali ekonomi pedagang,” katanya.
Politikus Partai Golkar itu menilai, revitalisasi pasar tradisional semestinya membawa manfaat bagi pedagang, bukan justru menimbulkan kesulitan baru. Ia mengingatkan agar Pemkot menjadikan kasus Pasar Sentul sebagai pelajaran bagi proyek serupa di tempat lain, seperti Pasar Terban.
Selain perbaikan tata ruang dan promosi, DPRD juga menekankan pentingnya desain pasar yang terbuka dan ramah pengunjung. “Desain lantai atas Pasar Sentul seharusnya menjadi daya tarik, tetapi sekarang justru terkesan tertutup,” ujar Munazar.
Ia menegaskan, para pedagang yang dengan sukarela telah direlokasi dari Alun-Alun Sewandanan ke Pasar Sentul berhak mendapat perhatian. “Pemkot tidak boleh membiarkan pedagang berjuang sendirian. Mereka bagian dari denyut ekonomi kota yang harus dijaga,” tuturnya. (ihd)






