JOGJAOKE.COM, Mantrirebon — Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya menjaga tren positif kunjungan wisatawan sepanjang tahun, termasuk pada masa low season, melalui penyelenggaraan Tourism Exhibition 2025. Agenda yang digagas Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta ini akan digelar pada 8 November 2025 di Plaza Malioboro, menghadirkan berbagai pelaku industri pariwisata.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengatakan, pameran tersebut menjadi ruang strategis bagi pelaku industri pariwisata untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat sekaligus memperluas jejaring bisnis. “Harapan kami, kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta tetap tinggi, baik pada masa high season maupun low season. Karena itu, diperlukan inovasi acara dan program yang dapat menjaga gairah wisata,” ujarnya seusai Forum Group Discussion (FGD) Asosiasi Pariwisata dan Temu Pelaksana Travel Fair Tourism Exhibition di Alra Corner, Rabu (29/10/2025).
Acara ini akan melibatkan berbagai sektor industri, mulai dari hotel, restoran, biro perjalanan wisata, maskapai penerbangan, layanan transportasi darat, hingga pengelola destinasi wisata dan sentra oleh-oleh. Pemerintah juga mendorong partisipasi pelaku UMKM dan komunitas wisata kreatif.
Menurut Wawan, keberhasilan penyelenggaraan agenda ini membutuhkan sinergi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan asosiasi pariwisata. “Pada 2026, kami akan memperkuat kolaborasi melalui program Sister City dengan daerah lain, untuk saling mendukung pengembangan potensi wisata, termasuk penguatan desa wisata,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menjelaskan, Tourism Exhibition 2025 menjadi ajang promosi terpadu sekaligus momentum memperkuat branding destinasi Yogyakarta. “Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong sinergi antarpemangku kepentingan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta pada 2024 mencapai 10,03 juta orang dengan rata-rata lama tinggal 1,8 hari dan pengeluaran Rp 2,26 juta per wisatawan. Hingga Agustus 2025, tercatat 7,47 juta kunjungan wisatawan, dengan lama tinggal rata-rata 1,75 hari dan pengeluaran Rp 2,42 juta per orang. Tren ini menunjukkan peningkatan dan diperkirakan terus naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto Setyo Aji menilai kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk menggerakkan pasar wisata di musim sepi. “Strategi weekdays tourism perlu diperkuat melalui paket kolaboratif antara hotel, restoran, transportasi, dan destinasi. Ini akan menghidupkan pasar pada hari-hari biasa,” tuturnya.
Sementara itu, Garuda Indonesia memastikan dukungan terhadap pelaksanaan pameran. Sales Manager Garuda Indonesia Yogyakarta Indah Ayutia menyebut, pihaknya akan menghadirkan program promosi diskon bagasi, paket prepaid, serta kerja sama dengan UMKM lokal dalam penyediaan produk sampling bagi pelanggan. “Kami berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi seluruh pelaku pariwisata dan meningkatkan trafik penerbangan dari dan ke Yogyakarta,” katanya. (ihd)






