JOGJAOKE.COM, Sleman – Kontingen Kabupaten Bantul menorehkan prestasi dengan merebut juara Festival Sendratari DIY 2025 yang berlangsung di Pendopo Agung Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM), Banyuraden, Gamping, Sleman, Jumat–Sabtu (19–20/9).
“Prestasi ini menunjukkan keseriusan kami melestarikan seni tradisi,” kata Ketua Kontingen Bantul, Sri Wahyuni, seusai pengumuman pemenang.
Wakil Rektor III UWM, Dr. Roni Sulistyanto Luhukay, S.H., M.H., menyerahkan trofi Pangeran Suryobroto dan uang pembinaan sebesar Rp15 juta kepada para juara.
“Kami bangga UWM menjadi tuan rumah ajang yang mengangkat kekayaan budaya lokal,” ujarnya sambil mengapresiasi semangat para seniman.
Panitia juga menyiapkan panggung dan tata cahaya yang memukau agar para penampil semakin percaya diri.
Kontingen Bantul menghadirkan karya berjudul Singlon, bagian dari mahakarya SH Mintardja “Api di Bukit Menoreh”.
“Kami memilih Singlon karena sarat makna dan menantang kreativitas penata tari,” jelas koreografer kontingen, Dwi Hartono, yang memimpin latihan intensif selama sebulan penuh.
Penari-penari muda Bantul mengekspresikan cerita dengan gerak lincah dan iringan musik tradisi yang menghentak.
Singlon menggambarkan laku manusia yang berjalan diam-diam namun penuh tujuan.
“Tersembunyi bukan berarti lemah, tetapi cara batin menentukan arah hidup,” ujar penari utama, Raras Ayu, menekankan pesan filosofis yang mereka bawa ke panggung.
Penonton pun memberi tepuk tangan panjang, menandai apresiasi atas penampilan yang menggetarkan hati. (*)